Freud membagi dua ketakutan yang dirasa manusia. Yang pertama adalah ketakutan objektif, dan yang kedua adalah ketakutan neurotis.
Ketakutan objektif salah satu bentuk respon yang nyata terhadap sesuatu dari luar dirinya yang dianggap akan membahayakan.
Sedangkan ketakutan neurotis muncul dari dalam diri sendiri tanpa tahu apa yang menyebabkannya. Ada konflik tak sadar dalam diri individu.
Jadi, ketakutan terhadap cerita sosok hitam , tinggi, dan besar di bawah pohon asem dekat lapangan itu bisa dikategorikan ketakutan objektif. Karena ketakutan itu dimasukkan ke dalam pikiran lewat cerita.
Sedangkan ketakutan ketika berbicara dengan gadis kecil, mungil, putih, dan manis itu dikategorikan sebagai ketakutan neurotis. Kenapa? Karena gadis kecil, mungil, putih, dan manis itu bukan harus ditakuti, tetapi harusnya disayang. He he he.
Apapun itu bentuk ketakutannya, yang pasti ketakutan harus dilawan. Melawan ketakutan adalah dengan pengetahuan. Karena ketakutan bercokol dalam pikiran. Melawannya harus dengan pikiran juga. Dalam arti, cara berpikir kita yang harus kita benahi.
Sebagai penutup, saya akan kutipkan ucapan dari Will Smith,
"Fear is not real. It is a product of thoughts you create. Do not misunderstand me. Danger is very real. But fear is a choice."
Salam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI