"Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang"
Bukan kah ini semangat yang sama yang bisa kita lihat ketika para suporter bola naik truk, mikrolet, metromini, bahkan bus di jalan-jalan menuju stadion bola tempat dimana klub mereka akan bertanding. Sambil meneriakan yel-yel kebanggaan dan menabuh drum, mereka seolah-olah menjadi binatang jalang seperti yang digambarkan Chairil Anwar dalam puisinya.
Kekerasan kolektif yang terjadi pada suporter bola itu refleksi dari gejolak anak muda yang tidak mendapat penyaluran positif atas dorongan-dorongan psikologisnya, juga refleksi masyarakat yang sakit. Sebuah PR yang sangat berat bagi bangsa ini. Menyembuhkan masyarakat yang sakit secara psikologis. Dan ini adalah sebuah pekerjaan mendesak.
Karena bukan tidak mungkin diantara suporter muda itu,  ada calon pemimpin bangsa  yang terselip . Karena masa depan bangsa di pundak para pemuda. Juga di pundak para suporter bola yang sudah melakukan kekerasan kolektif.Â
Salam Dari Benteng Betawi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI