Mohon tunggu...
Ade Hendraputra
Ade Hendraputra Mohon Tunggu... Insinyur - Planner - Pemerhati

Graduate Students - Waseda University, Tokyo dan master dari Washington University in St. Louis, US Mencoba menulis agar menjadi documented knowledge. Semoga bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Tambah Jalur Jalan Malah Makin Macet

10 April 2023   07:47 Diperbarui: 10 April 2023   18:00 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh diatas pun sedikit demi sedikit mulai di akomodasi di beberapa pembangunan didekat kita, seperti jalur Sudirman Thamrin yang ditata setelah transportasi publik tersedia di jalur tersebut. Juga didekat tempat tinggal kami, jalur sentul sirkuit sampai jalan raya bogor yang dulu 4 jalur terpisah jalur cepat kan lambat dirubah menjadi 3 jalur namun diberi tempat untuk putar balik secara khusus yang dimana selama ini merupakan titik kemacetan utama. 

Saat penyebab kemacetan selama ini di address dengan desain jalan yang baik maka lalu lintas menjadi lebih baik. Cerita lain di jalur margonda yang mencoba menurunkan 4 jalur yang dipisah cepat dan lambat menjadi 3 jalur campur namun kurang di-address penyebab kemacetannya, yaitu tempat putar balik dan angkot ngetem di tempat tertentu. Sehingga tetap saja, habis dirubah macetnya disitu-situ saja dan malah makin macet karena kapasitas di kurangi tetapi botlleneck belum diperhatikan.

Dari beberapa penjelasan diatas, maka bisa kita simpulkan bahwa permasalahan kemacetan dijalan adalah kompleks dan menambah jalur jalan tidak menyelesaikan masalah secara jangka panjang. Selanjutnya tentu karena masalah kompleks maka penentukan root cause dapat di identifikasi sejak awal dan bukan menambah masalah baru yang malah lebih buruk. 

Tentunya tidak ada silver bullet yang langsung membereskan semua hal. Setidaknya artikel ini mencoba memberikan sebuah tambahan pandangan saat melakukan risk analysis pada sebuah kebijakan sehingga bisa ditimbang-timbang dengan baik sebelum mengalokasikan pendanaan yang besar dalam pembangunan infrastruktur.

Belum lagi semenjak paska pandemi Covid, pola mobilitas dan psikologi behaviour masyarakat ternyata banyak berubah.

Semoga ke depan bisa membahas fenomena ini. Terima kasih.

Referensi:

What's Up With That: Building Bigger Roads Actually Makes Traffic Worse. Wired. 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun