Mohon tunggu...
Ade Hidayat
Ade Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar - Pembaca

Membaca - Mengajar - Menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik dan Kehaluan di Akar Rumput

21 September 2024   20:32 Diperbarui: 21 September 2024   20:55 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Sumber: The Conversation

Memang ada beberapa kasus, dalam hal percepatan tindakan perbaikan jalan, misalnya, perlu rekomendasi dari seorang politisi yang menjabat terlebih dulu.

Rahasia umumnya, para politisi itu biasanya memprioritaskan daerah yang menjadi lumbung suara mereka untuk direkomendasikan.

Berangkat dari cara berpikir begitu, jalas oknum politisi itu sudah salah kaprah dan kurang ajar. Mengapa? Karena sejatinya ketika menjabat, mereka bukanlah cuma milik kelompok anu atau kelompok itu saja, melainkan milik seluruh masyarakat.

Dan, disorientasi semacam ini yang memang kerap digunakan oleh politisi licik untuk meraup suara.

Malangnya, masyarakat akar rumput seakan-akan malah mewajarkan hal tersebut. Biasanya di tingkat RT atau RW akan memilih satu atau sepasang politisi dalam pemilu untuk didukung.

Harapannya, jika jagoan mereka menang, mereka akan gembira karena itu artinya got mereka tidak mampet lagi dan jalan mereka bisa diaspal.

Padahal, bukankah sudah tanggung jawab pemegang kebijakan untuk menyelesaikan problem, termasuk merapikan infrastruktur hingga ke tingkat daerah.

Itulah sedikit hal yang bisa saya catat mengenai kehaluan akar rumput terhadap kontestasi politik yang datang lima tahunan ke dalam periuk alam pikiran mereka.

Bagi kita yang mau berpikir, sebenarnya pikiran-pikiran halu semacam itu menandakan gejala yang lumayan mengkhawatirkan.

Bisakah kita merawat dan mengawasi demokrasi dengan pikiran-pikiran halu semacam itu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun