Mohon tunggu...
Ade Hidayat
Ade Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar - Pembaca

Membaca - Mengajar - Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hardiknas dan Vaksinasi Covid-19 untuk Anak

2 Mei 2021   04:07 Diperbarui: 2 Mei 2021   13:41 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain kedua produsen di atas, beberapa produsen vaksin seperti Moderna dan AstraZeneca juga telah melakukan uji klinis pada anak-anak dengan hasil yang memuaskan (Kompas, 29/04/2021)

Itu artinya, dunia sedang berlomba-lomba meramu vaksin yang aman untuk anak. Dan, nampaknya wacana vaksinasi bagi anak dapat segera terwujud.

Perlukah Anak-Anak Divaksin?

Meskipun anak-anak merupakan kalangan yang cukup resisten terhadap virus Covid-19, mereka tetap perlu divaksin. Dominicus Husada, Dokter anak yang menjabat sebagai Kepala Divisi Penyakit Infeksi dan Tropik Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak di RSUD Dr. Soetomo berpendapat, ada beberapa alasan mengapa anak-anak perlu divaksin.

Pertama, dari perspektif statistik, jumlah anak terinfeksi virus corona tidak dapat dianggap enteng. Di Indonesia sendiri tercatat sedikitnya 12 juta anak telah terinfeksi virus Covid-19. Dan beberapa penelitian di dunia menyebutkan angka-angka tersebut bisa saja jauh lebih besar daripada yang dapat diungkapkan.

Kedua, dari perspektif sosial, anak merupakan anggota masyarakat yang banyak terlibat dalam interaksi sosial masal seperti sekolah, dengan pemahaman yang amat rendah tentang bagaimana virus bertransmisi. Disamping itu, terbukti bahwa anak, khususnya para remaja, merupakan transmiter virus yang berpotensi membawa virus dan menularkannya kepada orang-orang di sekelilingnya.

Ketiga, berdasarkan populasinya, di Indonesia anak berusia di bawah 18 tahun berjumlah sekitar 20 persen dari total populasi penduduk. Jika angka 20 persen tersebut menerima vaksinasi, tentu akan memudahkan pencapaian herd immunity pascavaksinasi (Husada, 2021)

Kembali ke Hari Pendidikan Nasional. Berdasarkan urgensi yang telah dibahas, menurut hemat penulis, semangat yang dibawa oleh momentum Hardiknas tahun ini mestilah masih menyentuh persoalan pandemi.

Mewujudkan merdeka belajar--suatu jargon yang kedengarannya amat prestisius itu--belum akan terealisasi dengan baik selama ranah pendidikan masih dibelenggu oleh pandemi. Kita belum bisa mencapai merdeka belajar, jika dalam praktiknya di lapangan masih dihinggapi rasa takut terhadap penyebaran virus Covid-19.

Dan, sebagai penutup, penulis ingin mengajak kepada para pembaca untuk bergotong royong, mewujudkan merdeka belajar. Merdeka dari apa? Dari belenggu pandemi! Kita bisa memulainya dengan mensosialisasikan kepada masyarakat agar bersiap menyongsong vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak.

Selamat Hari Pendidikan Nasional: Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar (Dari Covid-19).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun