Saya berbincang selama lima detik dengan pemilik toko lantaran toko tersebut tidak bisa melakukan penjilidan dan percetakan sampul skripsi yang saya minta. Saat kembali ke motor, tiba-tiba ditarik parkir dua ribu rupiah. Ikhlas? Tentu saja tidak!
Apa yang bisa saya lakukan? Tidak ada, hanya bisa memberi uang dua ribu sambil merengut.
Memang benar, dua ribu rupiah tidak akan membuat saya miskin. Namun, tidak akan berkah jika jukir tersebut tetap menarik uang parkir saat konsumen tidak ikhlas.
Menurut saya, memberi uang dua ribu rupiah itu butuh keikhlasan. Jika si pemberi tidak ikhlas, uang itu justru menjadi tidak berkah. Lantas, bagaimana caranya agar si pemberi ikhlas?
Berikan pelayanan terbaik sebagai jukir, misalnya membantu konsumen memutar motor, menata motor dengan rapi, menutup jok motor konsumen dengan kardus jika cuaca sedang panas. Jukir jual jasa, konsumen bayar jasa.
Adanya timbal balik akan membuat konsumen menghargai keberadaan jukir tersebut. Hal itu akan membuat konsumen merasa tidak sia-sia mengeluarkan uang dua ribu rupiah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H