Mohon tunggu...
Aksara Adeera
Aksara Adeera Mohon Tunggu... Administrasi - Admin

Author newbie

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mau Bikin Cerpenmu Lebih Menarik? Begini Caranya!

16 September 2023   18:00 Diperbarui: 16 September 2023   18:51 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cerpen merupakan kependekan dari cerita pendek. Sebuah karya sastra yang mengisahkan rincian peristiwa yang dialami tokoh mulai dari pengenalan hingga penyelesaian masalah. Biasanya, cerpen bersifat fiksi. Jumlah kata dalam cerpen sekitar 1.000-2.000 kata.

Akhir-akhir ini, banyak event menulis cerpen yang diselenggarakan secara gratis oleh beberapa penerbit. Karya yang terpilih akan dibukukan menjadi sebuah buku antologi. Biasanya, penerbit akan menggunakan sistem seleksi untuk event semacam ini. Lalu, bagaimana cara membuat cerpen terlihat lebih menarik dan memikat hati penerbit? Simak ulasannya di bawah ini!

  1. Tentukan Premis dan Outline

Cara pertama yang harus dilakukan seorang pengarang ketika menulis cerpen adalah menentukan premis. Apa itu premis?

Premis adalah ide dasar dalam sebuah cerita. Penulisan premis tidak perlu bertele-tele. Premis mengandung beberapa unsur, yaitu tokoh, keinginan, halangan, serta penyelesaian.


Contoh:

Denis akan menikahi Nadya. Namun, dia dipecat dan pernikahannya batal. Denis merantau untuk mengumpulkan modal.


Kalimat di atas sudah memenuhi syarat premis. Berikut penjabarannya:

  • Tokoh: Denis dan Nadya.

  • Keinginan = Denis ingin menikahi Nadya.

  • Halangan = Denis dipecat dan pernikahannya batal.

  • Penyelesaian = Denis merantau untuk mengumpulkan modal.

Setelah membuat premis, kemudian masuk ke tahap pembuatan outline. Apa itu outline?


Outline adalah kerangka cerita. Biasanya, outline berisi poin-poin penting yang akan diangkat menjadi cerita, tetapi tetap berpatokan pada isi premis. Outline dibuat step by step, tujuannya memudahkan penulis mengingat rentetan alur cerita yang akan ditulis. Namun, outline sifatnya tidak wajib karena tidak semua penulis suka membuat kerangka cerita. Biasanya, mereka akan mengikuti imajinasi liar untuk memunculkan ide secara alami.


Misal:

  1. Denis pergi ke rumah Nadya untuk mengutarakan maksud meminang kekasihnya.

  2. Lamarannya ditolak karena ayah Nadya mengetahui bahwa dirinya seorang pengangguran.

  3. Denis sangat putus asa. Ia bertekad merantau untuk mengumpulkan modal.

  1. Tentukan Jumlah Tokoh

Sebelum menulis, hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan jumlah judul. Di dalam sebuah cerpen, jumlah tokoh yang digunakan harus seimbang; tidak boleh terlalu banyak atau sedikit. Biasanya, tokoh dalam cerpen kurang lebih berjumlah tiga sampai empat tokoh.


  1. Tentukan POV

POV (Point of View) adalah arah pandang yang digunakan penulis dalam menulis cerita. Pada cerpen, biasanya penulis lebih suka memakai sudut pandang orang pertama karena dinilai lebih menjiwai. Apa saja jenis sudut pandang? Berikut ulasannya!

  1. POV 1

Penggunaan sudut pandang ini biasanya ditandai dengan kata ganti "aku", "saya" atau "kami" (jamak). Dalam sudut pandang ini, penulis akan membawa pembaca seolah-olah menjadi tokoh dalam cerita. Selain itu, penulis juga bisa mengeksplor tokoh secara mendalam, contohnya mengetahui apa yang sedang dirasakan oleh sang tokoh.

  1. POV 2

Sudut pandang kedua ditandai dengan kata ganti "kamu", "kau" atau "anda". Penulis hanya berperan sebagai narator yang sedang mengisahkan tentang "kamu". Jenis sudut pandang ini jarang digunakan karena lebih sulit untuk dieksekusi.

  1. POV 3

Dalam sudut pandang ini, biasanya penulis memakai kata ganti "dia", "ia", nama tokoh serta "mereka" (jamak). Namun, penulis tidak dapat mengeksplor tokoh jika menggunakan POV ini; sebab berperan sebagai orang lain di luar tokoh.



  1. Pahami Penggunaan Teknik Showing dan Telling

Selain sudut pandang, penggunaan teknik showing dan telling merupakan bagian penting dalam cerpen. Penggunaan teknik ini harus seimbang sesuai porsinya. Apa sih, teknik showing dan telling itu?


  1. Teknik Telling

Teknik telling berarti memaparkan atau sekadar menceritakan. Jadi, tidak ada ikatan chemistry antara penulis dan pembaca. Pembaca hanya bisa memahami cerita yang kita buat tanpa meresapi isi cerita. Tidak ada "feel" yang dirasakan oleh pembaca.

              Contoh:

Malam itu hujan deras. Aku melihat orang-orang berteduh di bawah pohon. Ada juga yang sibuk memakai jas hujan.


  1. Teknik Showing

Teknik showing berarti menunjukkan. Teknik ini mampu membuat pembaca membayangkan visualisasi cerita yang kita sajikan. Selain itu, pembaca dapat merasakan "feel" yang dirasakan oleh tokoh.

Contoh:

Malam semakin pekat. Rinai hujan membasahi ruas jalan Ir. Soekarno. Suara petir tunggal memekakkan telinga. Beberapa pengendara motor berteduh di bawah pohon untuk melindungi diri.


Contoh lain:

1. Teknik Telling

Suasana di kota Surabaya menjadi sepi, tapi masih ada beberapa orang yang berkeliaran di jalan.


2. Teknik Showing

Embusan angin terasa menyeruak. Suasana perkampungan tampak sepi. Surabaya hampir menjadi kota mati. Namun, beberapa orang masih berkeliaran di jalanan.


  1. Pilih Judul yang Menarik

Cara terakhir adalah memilih judul yang menarik. Judul yang menarik pasti terlihat unik. Judul yang menarik tidak perlu panjang, asalkan bisa memunculkan rasa penasaran pembaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun