Penggunaan drone memungkinkan petani menghemat lebih banyak uang, mengurangi biaya, dan mengurangi kontak manusia dengan bahan kimia yang berpotensi berbahaya. Selain itu, Sragen telah membuat platform digital yang membantu petani memasarkan hasil panen mereka.Â
Platform ini memberikan informasi tentang permintaan produk, harga pasar terkini, dan membuka akses ke pasar lokal dan nasional yang lebih luas.Â
Dengan inisiatif ini, transparansi harga meningkat dan petani dapat mendapatkan harga terbaik untuk produk mereka. Pertanian cerdas di Sragen berhasil berkat dukungan pemerintah kabupaten, yang memberikan infrastruktur dan pelatihan, serta kerja sama antara pengusaha, petani, dan akademisi.Â
Petani tidak hanya memperoleh keterampilan teknis yang lebih baik melalui program ini, tetapi program ini juga mendorong pemuda untuk terlibat dalam pertanian dengan menggunakan teknologi canggih.Â
Sragen melihat peningkatan produktivitas, efisiensi penggunaan sumber daya, dan adaptasi yang lebih baik terhadap perubahan iklim sebagai hasil dari penerapan teknologi pertanian.Â
Ini menunjukkan bahwa integrasi teknologi dalam pertanian bukan hanya meningkatkan kinerja ekonomi tetapi juga membantu membangun pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.Â
Penerapan pertanian cerdas berbasis teknologi informatika menunjukkan bagaimana teknologi dapat membantu mengatasi tantangan pertanian kontemporer, meningkatkan pengelolaan sumber daya alam, dan meningkatkan kesejahteraan petani. Untuk mendukung kemajuan sektor pertanian secara keseluruhan di Indonesia, inisiatif ini harus direplikasi di daerah lain.
Ade Bastian, S.T., M.Kom.Â
(Dosen Informatika, Fakultas Teknik Universitas Majalengka)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H