Mohon tunggu...
Ade Tjahyono Bakri
Ade Tjahyono Bakri Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuka kopi

Adenyazdi.art.blog

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tradisi "Pou Hari" Memberi Makan Penguasa Laut di Kabupaten Alor

13 Agustus 2022   20:50 Diperbarui: 15 Agustus 2022   08:33 1685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, tradisi  Pou hari memberi  kita pemahaman bahwa kita sebagai manusia bukan satu-satunya mahluk mendiami planet bumi ini. Akan tetapi ada juga mahluk yang lainnnya. 

Jadi, tatkala kita mengambil sesuatu baik itu dari laut, hutan, dll. Atau tatkala kita diberikan rezeki oleh alam, kita pun harus sadar bahwa di dalam rezeki kita itu ada  hak makhluk lain, sehingga dengan menyisihkan sebagian kepada mahluk  kita telah menciptakan harmoni di alam. 

Ketiga, tradisi Pou Hari juga memberi pesan kepada kita bahwa jangan berlebih-lebihan, serakah dalam mengambil apa saja yang ada di alam;

dan yang terakhir tradisi Pou Hari mengajarkan bahwa selain kita manusia, ada juga mahluk lain di alam ini memiliki hak yang sama dengan kita, yakni hak untuk tetap hidup (lestari) dan juga mendapat keadilan.

Sebagai penutup tulisan ini saya hanya ingin mengatakan bahwa banyak rahasia di alam ini yang belum banyak diketahui manusia secara utuh. Maka dari ini setiap tanda ataupun pesan dari alam adalah bentuk komunikasi alam kepada kita.

Dan bukankah kita pun adalah bagian  dari alam, jadi susah semestinya kita saling menjaga.

Sumber:

https://m.merdeka.com/foto/peristiwa/605806/20151008084331-menyaksikan-pou-hari-sajian-penguasa-laut-suku-pedalaman-alor-013-isn.html

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/larung-sesaji-pantai-tambakrejo-ritual-ini-merupakan-ungkapan-syukur/

https://amp.kompas.com/regional/read/2022/02/14/060000178/12-tradisi-unik-di-indonesia-dari-kecantikan-bergigi-runcing-di-mentawai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun