Mohon tunggu...
Ade T Bakri
Ade T Bakri Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuka kopi

Adenyazdi.art.blog

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selain Peran Tuhan, Kematian Merupakan Pilihan Kita

10 Januari 2021   19:44 Diperbarui: 11 Januari 2021   10:35 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bunuh diri. (Shutterstock) Sumber gambar Kompas.com

Saya percaya, selain pilihan sadar ataupun  tidak. Ada kekuatan lain yang selalu berperan dalam hidup dan mati kita, yaitu Tuhan. Mengapa?  Sebab, banyak hal yang  tidak kita sadari, tetapi lewat kuasa tak terlihat (gaib). Tuhan menolong kita, menunda kematian, yang tidak kita ketahui.

Misal, ketika kita hendak bepergian. Kita bisa menentukan kapan kita sampai ke tempat tujuan, dengan kendaraan apa kita gunakan, melewati jalur mana dan lain sebagainya. Akan tetapi tidak semua hal bisa kita perkirakan, seperti tiba-tiba kita mengalami kecelakaan, tertabrak mobil dan lain-lain yang tidak terpikir oleh kita.

Namun, karena masih diberikan kesempatan untuk hidup, Tuhan menangguhkan kematian kita, seperti telat bangun karena ketiduran, ada urusan dadakan sehingga membatalkan kepergian dan lain sebagainya

Sehingga pesawat atau kenderaan yang hendak kita tumpangi, tak jadi kita tumpangi.

Kita mungkin akan menggerutu karena tak jadi berangkat,  karena hal-hal tadi. Namun apabila kita mendapat kabar bahwa pesawat atau kenderaan yang tak jadi tumpangi itu mengalami kecelakaan, barulah kita tersadar dan menghapus dada, lalu membatin, untung tak jadi berangkat menggunakan kenderaan  tersebut.

Bukankah  itu merupakan pertolongan Tuhan yang tak kita sadari?

Akan tetapi, bagaimana kalau kita belum ingin mati, tapi Tuhan menginginkan kematian kita dengan cara yang kita taksadari?

Pada dasarnya takada cara yang tidak kita sadari, baik sadar dan tak sadar merupakan pilihan kita. Tepatnya kita yang memilih, tetapi dalam pengetahuan dan kuasa Tuhan. 

Bagi saya, seharusnya kita bersyukur ketika kita dipanggil Tuhan. Mengapa? Ketika kita dipanggil oleh Artis yang kita cintai atau Tokoh yang kita kagumi saja senangnya bukan main,  masa dipanggil Tuhan kita ketakutan. Hehe

Pendeknya. kematian bukanlah akhirnya segalanya. Namun kematian merupakan permulaan  dari kehidupan yang baru. 

Seperti metamorfosis kupu-kupu, mati sebagai ulat, hidup sebagai kepompong, mati sebagian kepompong, hidup sebagai kupu-kupu dan seterusnya.

Lebih jelasnya sila baca disini: https://www.kompasiana.com/adebakri/5f3b8116d541df207554b762/mati-bukanlah-sebuah-akhir-kehidupan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun