Syahdan, Dari pertemuan dan mendengarkan apa yang orang tua itu sampaikan. Serasa saya mendapatkan pelajaran yang tidak saya dapatkan dalam bangku Sekolah.
Akan tetapi, ada salah satu ucapan yang keluar dari mulutnya itu, mengganggu pikiran saya.
Agar kelak mereka menjadi orang sukses, tidak seperti kami yang hanya petani.
Barangkali ucapan ini dikeluarkan secara polos. Namun, bagi saya kata “tidak seperti kami yang hanya petani” seharusnya tak diucapkan. Mengapa?
Menurut hemat saya, salah satu penyebab kenapa pemuda-pemudi enggan menjadi petani, barangkali kerena mendengar kata tersebut dari orang tua mereka.
Seakan orang tua itu mengatakan pekerjaan petani adalah pekerjaan yang rendah.
Padahal kalau kita memaknai apa yang ia jelaskan. Harusnya ia bangga bahwa dengan pekerjaannya sebagai petani, walaupun sederhana, tapi memberikan dampak yang sangat besar bagi diri dan keluarga
Kita tak bisa pungkiri bahwa hanya dengan bertani, banyak petani yang mampu menyekolahkan anaknya hingga ke Perguruan tinggi.
Saya pikir, bukan hanya menjadi pekerja ASN atau Pengusaha yang bisa menjamin masa depan, tapi juga bertani (menjadi petani).
Dengan itu, bagi saya pekerjaan apapun, baik itu ASN, Pengusaha, atau pun Petani, jika itu dilakukan dengan sederhana dalam arti tidak menipu, mengambil hak orang lain, (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) adalah pekerjaan yang baik.
Sehingga apapun pekerjaan yang kita lakukan, harusnya menjadi kebanggaan bagi kita.
Dan untuk anak-anak muda yang sekarang menggeluti bidang pertanian, berbanggalah menjadi petani.