Mohon tunggu...
Ade T Bakri
Ade T Bakri Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuka kopi

Adenyazdi.art.blog

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lelucon Cerdas ala Gus Dur

28 Desember 2020   19:30 Diperbarui: 30 Desember 2020   09:14 1082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua. Suatu ketika Gus Dur ditemui Menkopolhukam Pak wiranto.—- dengan agak terburu-buru dan panik Pak Wiranto berbicara begini kepada Gus Dur:  Pak saya mendengar bahwa di Papua,—-Masyarakat Papua sudah mengibarkan bendera bintang Kejora.

Gus Dur ketika mendengar apa yang disampaikan Pak Wiranto, dengan tenang bertanya kepada Pak Wiranto. Apakah disana masih ada bendera merah putih yang dikibarkan?

Masih ada Pak? Jawab Pak Wiranto.

Lalu Gus Dur menimpali sambil tersenyum, kalau gitu, anggap saja bendera bintang Kejora itu umbul-umbul.  Hehe

***

Kalau kita telisik, banyak sekali lelucon Gus Dur yang menyentil kemanusiaan kita.
Akan tetapi dalam tulisan ini. Saya hanya bisa menunjukan dua lelucon dari Gus Dur.

Dari dua lelucon diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa, Gus Dur melakukan/mengucapkan itu bukan asal-asalan. Akan tetapi berdasarkan pikiran yang rasional.

Barangkali kata-kata yang keluar itu spontan. Namun, spontanitas itu berangkat dari pengetahuan terasah dengan baik.

Dengan demikian, bagi saya lelucon  adalah cara mengutarakan sesuatu dengan jujur dan apa adanya berdasarkan akal yang sehat.

Sehingga lelucon itu dapat diterima semua orang. Seperti halnya, lelucon dari Gus Dur, dapat diterima hampir seluruh masyarakat Indonesia.

Karena dengan  lelucon, Gus Dur bukan hanya membuat orang tertawa geli, tapi didalam lelucon nya, sarat akan pesan-pesan moral.

Sebagai penutup saya tampilkan gambar lelucon yang cerdas dari twiter dari NU garis lucu, dan Muhamadiyah garis lucu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun