Mohon tunggu...
Ade T Bakri
Ade T Bakri Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuka kopi

Adenyazdi.art.blog

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Natal dan Sebuah Kenangan

30 November 2020   11:37 Diperbarui: 30 November 2020   12:07 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kompas.com

Sebenarnya perilaku kami di ketahui oleh tuan rumah, Tapi sengaja di biarkan. Barangkali  bagi tuan rumah, kebahagiaan itu ketika kuenya dihabiskan. Apalagi dihari Natal yang penuh berkah dan kasih.

Natal begitu sangat membekas dalam hati, membentuk kenangan yang terus teringat dan terkadang membuat tersenyum ketika mengingat kenangan semasa itu.

Itulah, sebuah kenangan yang tak terlupakan dihari Natal dan tahun baru. Kenangan itu, muncul/terbayangkan dalam benak, ketika mendengar lagu-lagu yang di putar menjelang hari Natal.

Setelah dewasa, saya baru tahu bahwa kenapa perbuatan kami mengambil kue itu di biarkan, malah ketika kami pamit pulang, kami masih diberikan bungkusan yang isinya  kue dan minuman.

Ternyata Bagi mereka yang merayakan Natal. Natal menjadi  bermakna  ketika kasih Yesus dimanifestasikan dalam perbuatan kasih sayang,  berbagi dengan sesama mempererat tali persaudaraan dan menyebarkan cinta dan kasih untuk semua.

Namun, Waktu itu bagi kami Natal merupakan hari libur panjang. banyak kue. Kacang,  minuman sirup, dan film kartun menghiasi acara televisi.

**

Dimasa itu adalah hari yang paling membahagiakan, Melewati masa kecil kami dengan lingkungan penuh dengan kerukunan, persaudaraan dan toleransi.

Tak terdengar kata kafir-megkafirkan, haram  mengucapkan natal dan lain sebagainya.  kami tak butuh dan tak peduli tentang itu, dipikiran kami, mereka adalah saudara walupun bukan Se-Agama.. 

Teringat kata Imam Ali bin Ali Thalib:
Yang bukan saudaramu seiman, adalah saudara dalam kemanusiaan.”

#kitadengkita

Selamat Memasuki Hari Natal dan Tahun Baru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun