Mohon tunggu...
Ade T Bakri
Ade T Bakri Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuka kopi

Adenyazdi.art.blog

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Natal dan Sebuah Kenangan

30 November 2020   11:37 Diperbarui: 30 November 2020   12:07 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kompas.com

“we wish you a merry christmas,
we wish you a merry christmas,
we wish you a merry christmas
and a happy new year” Lalu di lanjutkan lagi dengan lagu” libur telah tiba, libur telah tiba“.

Saya merasa, lagu itu adalah lagu terbaik sepanjang masa. Lagu yang mengantarkan menuju pintu kebahagian.

Karena dihari itu,  film kartun menghiasi acara-acara televisi,  jauh dari  sinetron-sinetron alay dan ceramah-ceramah Dai selebritis.

Tak didengar acara kafir mengkafirkan, boleh tidaknya mengucapkan Natal dan acara-acara yang membikin pusing lainnya.  hari itu serasa  di spesialkan untuk anak-anak.

Ada sebuah kenangan yang masih melekat dalam ingatan dan tak terlupakan, ketika semasa kecil bersama teman-teman, bersilaturahmi ke saudara, tetangga yang merayakan Natal.

Kenangan itu berupa: Mengambil Kue-kue Natal. Hehe

Tujuannya dari silaturahmi bukan hanya sekedar mengucapkan selamat. Tujuan utama kami  adalah mengincar kue natal.

Akan tetapi, kami memilih-milih target, rumah yang dikunjungi— rumah pertama yang dikunjungi adalah rumah yang membuat  kue bolu, kacang dan minuman jus ( waktu itu, memang agak langka didapatkan, hanya ada dihari-hari raya). Kami tahu, rumah yang membuat semua itu, berdasarkan pengalaman berkunjung sebelumnya.

Ketika berkunjung/bersilaturahmi, kami selalu memakai celana cargo (celana yang banyak sakunya) Agar berlomba-lomba mengambil kue dan kacang untuk dimasukan di saku celana ketika tuannya ke belakang.

Mengambil kacang dan kue selalu kami lakukan, Sebagai ajang perlombaan sesama kami, untuk mengetahui siapa yang mendapatkan kacang dan kue paling banyak.

Semacam ada kesenangan dan kebanggaan sendiri ketika diantara kami, ada yang mendapatkan kue dan kacang lebih banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun