“we wish you a merry christmas,
we wish you a merry christmas,
we wish you a merry christmas
and a happy new year” Lalu di lanjutkan lagi dengan lagu” libur telah tiba, libur telah tiba“.
Saya merasa, lagu itu adalah lagu terbaik sepanjang masa. Lagu yang mengantarkan menuju pintu kebahagian.
Karena dihari itu, film kartun menghiasi acara-acara televisi, jauh dari sinetron-sinetron alay dan ceramah-ceramah Dai selebritis.
Tak didengar acara kafir mengkafirkan, boleh tidaknya mengucapkan Natal dan acara-acara yang membikin pusing lainnya. hari itu serasa di spesialkan untuk anak-anak.
Ada sebuah kenangan yang masih melekat dalam ingatan dan tak terlupakan, ketika semasa kecil bersama teman-teman, bersilaturahmi ke saudara, tetangga yang merayakan Natal.
Kenangan itu berupa: Mengambil Kue-kue Natal. Hehe
Tujuannya dari silaturahmi bukan hanya sekedar mengucapkan selamat. Tujuan utama kami adalah mengincar kue natal.
Akan tetapi, kami memilih-milih target, rumah yang dikunjungi— rumah pertama yang dikunjungi adalah rumah yang membuat kue bolu, kacang dan minuman jus ( waktu itu, memang agak langka didapatkan, hanya ada dihari-hari raya). Kami tahu, rumah yang membuat semua itu, berdasarkan pengalaman berkunjung sebelumnya.
Ketika berkunjung/bersilaturahmi, kami selalu memakai celana cargo (celana yang banyak sakunya) Agar berlomba-lomba mengambil kue dan kacang untuk dimasukan di saku celana ketika tuannya ke belakang.
Mengambil kacang dan kue selalu kami lakukan, Sebagai ajang perlombaan sesama kami, untuk mengetahui siapa yang mendapatkan kacang dan kue paling banyak.
Semacam ada kesenangan dan kebanggaan sendiri ketika diantara kami, ada yang mendapatkan kue dan kacang lebih banyak.