Kata orang tua, belajar dari Bebek. Ketika segala sesuatu yang di dapat itu, dilandasi atas atas syukur. Menerima semua persoalan dengan labang dada. Akan menciptakan kehidupan yang tentram, damai; dan dengannya itu, membuat keluarga menjadi langgeng hingga maut menjemput.
Hal di atas menjadi petunjuk untuk kita bahwa pelajaran tentang kehidupan tidak hanya kita dapat melalui bangku pendidikan, atau sesama kita manusia. Tapi juga bisa kita dapatkan lewat alam, atau mahluk lainnya, seperti binatang
Dengan demikian, menjadi jelas bahwa segala sesuatu yang di ciptakan oleh Tuhan. Bukanlah tanpa tujuan atau asal-asalan, tapi dalam ciptaan itu, kita dapat mengambil pelajaran. Seperti Sifat rendah hati dari bebek yang di ceritakan oleh tetua tersebut.
Akhirnya kata. Saya mengutip ayat dari Alquran tentang keistimewaan binatang yang padanya Tuhan berikan wahyu.
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS An Nahl: 68-69)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H