Mohon tunggu...
adeazahra
adeazahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Saya seorang mahasiswa ilmu politik

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Strategi Industrialisasi Malaysia dan Thailand

29 November 2024   14:05 Diperbarui: 29 November 2024   14:05 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

1. Persamaan Strategi Industrialisasi

  • Ekonomi yang Berdasarkan Ekspor

Ekonomi Malaysia dan Thailand sangat bergantung pada ekspor, dengan industri manufaktur dan komoditas bernilai tinggi yang membantu meningkatkan pendapatan nasional.

  • Akses ke pasar global

Keduanya terlibat secara aktif dalam perjanjian perdagangan internasional seperti ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan kemitraan ekonomi dengan negara-negara besar seperti China dan Jepang.

  • Investasi Asing Langsung

FDI mendorong industrialisasi di Malaysia dan Thailand. Membangun infrastruktur industri dan meningkatkan kapasitas produksi lokal sangat dibantu oleh investor asing.

  • Lokasi Strategis Geografis

Kedua berada di jalur perdagangan internasional yang strategis, yang memungkinkan mereka untuk dengan mudah mencapai pasar global sebagai bagian dari Asia Tenggara.

2. Perbedaan utama dalam kebijakan industrialisasi 

  • Bidang kegiatan utama 

Malaysia Fokus yang lebih besar pada industri berbasis sumber daya alam seperti minyak sawit, gas alam, dan minyak bumi.

 Selain itu, Malaysia juga mengembangkan sektor elektronik sebagai bagian dari strategi diversifikasinya. Sedangkan Thailand Mengembangkan industri otomotif menjadi tulang punggung perekonomian, menjadi salah satu produsen mobil terbesar di Asia Tenggara.

  • Kebijakan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja

Malaysia berinvestasi secara besar-besaran pada pendidikan tinggi, khususnya teknik dan teknologi. Banyak universitas di Malaysia telah bermitra dengan organisasi internasional untuk meningkatkan daya saing angkatan kerja. Sedangkan Thailand berfokus pada pelatihan vokasi untuk memenuhi kebutuhan industri manufaktur, khususnya industri otomotif.

  • Peran pemerintah dalam kebijakan ekonomi 

Malaysia dengan kebijakan ekonomi seringkali dipengaruhi oleh program nasional, seperti Kebijakan Ekonomi Baru (NEP), yang berfokus pada pengentasan kemiskinan dan restrukturisasi masyarakat multietnis. Sedangkan Thailand melakukan pendekatan ini lebih pragmatis dan tidak terlalu terikat pada kebijakan redistributif, hanya berfokus pada efisiensi dan pertumbuhan ekonomi.

  • Stabilitas Ekonomi

Thailand, yang memiliki industri otomotif yang kuat dan bergantung pada permintaan global, memiliki stabilitas ekonomi yang lebih baik, tetapi Malaysia lebih rentan terhadap penurunan harga minyak dan minyak sawit di seluruh dunia.

  • Peluang dan Tantangan Diversifikasi

Malaysia menghadapi kesulitan untuk beralih dari ekonomi berbasis komoditas ke sektor teknologi tinggi. Di sisi lain, Thailand memiliki peluang untuk meningkatkan nilai tambah sektor otomotif melalui inovasi teknologi.

 

  • Ketimpangan Sosial 

Meskipun kontroversial, kebijakan redistribusi di Malaysia membantu mengurangi perbedaan antara kelompok etnis. Kesenjangan ekonomi antara kota dan desa di Thailand masih merupakan masalah besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun