Mohon tunggu...
Ade Arya Yunissa
Ade Arya Yunissa Mohon Tunggu... Jurnalis - Bachelor of International Relations

Think globally. Act locally

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kerja Sama dan Peran Amerika Serikat dalam Menjaga Dinamika Keamanan di Laut Cina Selatan

23 Januari 2020   11:04 Diperbarui: 23 Januari 2020   11:15 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Laut Cina Selatan mengandung kekayaan yang sangat besar, tak heran jika banyak Negara yang bersengketa untuk mendapatkan wilayah tersebut. Berikut Negara yang saling bersengketa mengakui wilayah Laut Cina Selatan

  • Indonesia, Tiongkok, dan Taiwan atas perairan di timur laut Kepulauan Natuna
  • Filipina, Tiongkok, dan Taiwan atau Scarborough Shoal.
  • Vietnam, Tiongkok, dan Taiwan atas perairan di barat Kepulauan Spratly. Beberapa atau semua pulau diperebutkan oleh Vietnam, Tiongkok, Taiwan, Brunei, Malaysia, dan Filipina.
  • Kepulauan Paracel diperebutkan oleh Cina dan Vietnam.
  • Malaysia, Kamboja, Thailand, dan Vietnam atas perairan di Teluk Thailand.
  • Singapura dan Malaysia atas perairan sekitar Selat Johor dan Selat Singapura

Selain Negara-negara yang memiliki kepentingan untuk memperebutkan wilayah Laut Cina Selatan sebagai bagian dari wilayah teritorialnya, terdapat beberapa Negara yang memiliki kepentingan namun tidak dengan mengklaim wilayah Laut Cina Selatan, seperti Amerika Serikat dan Jepang.

Dalam usaha mengklaim wilayah, Cina menetapkan suatu kebijakan yang dikenal sebagai Nine Dash Line. Nine Dash Line merupakan dasar yang dipakai Negara Tirai Bambu untuk mengklaim wilayah Laut Cina Selatan. Cina mengklaim bahwa 90% wilayah Laut Cina Selatan merupakan wilayah territorial Cina. Garis ini dibuat secara sepihak oleh China tanpa melalui konvensi hukum laut di bawah PBB atau United Nations Convention on the Law of The Sea (UNCLOS) yang melingkupi : Kepulauan Paracel dan laut di Kepulauan Spartly.

Kegighan Cina dalam mengklaim wilayah Laut Cina Selatan didoroong oleh keinginan Cina untuk memperluas hegemoni dan pengaruhnya di Negara-negara Asia Tenggara. Selain itu, wilayah Laut Cina Selatan yang strategis juga menjadi alasan Cina memperluas pengaruhnya guna mendorong perluassan jaringan perdagangan Cina di Negara-negara Asia Tenggara.

Melihat hal tersebut, Negara Asia Tenggara merasa bahwa perluasan hegemoni atau pengaruh yang dilakukan Cina dapat mengancam Negara mereka dalam berbagai hal, khususnya ekonomi. Cina dengan ambisinya untuk mengusai hegemoni perekonomian  di kawasan Asia Tenggara mengancam Negara lain khususnya Negara dengan ideologi Liberal atau Negara-negara sekutu Amerika Serikat. 

Oleh karena itu pula, Amerika Serikat sebagai Negara adidaya juga ikut berperan dalam konflik Laut Cina Selatan. Keterlibatan Amerika Serikat tersebut mendapat respon negative dari Cina, hal tersebut dikarenakan Cina menganggap bahwa konflik tersebut diluar kawasan Amerika Serikat dan apabila Amerika Serikat turut berperan, maka kekhawatiran Cina adalah bahwa konflik Laut Cina Selatan ini akan menjadi pembahasan internasional.

  • Peran Amerika Serikar dalam Konflik Laut Cina Selatan 

Amerika Serikat yang dikenal sebagai 'polisi dunia' merupakan salah satu Negara di luar kwasan Asia yang terlibat dan memiliki peran dalam konflik Laut Cina Selatan. Berdasarkan teori kepentingan nasional (national interest), Amerika Serikat memililki banyak kepentingan dalam menjaga perdamaian di kawasan Laut Cina Selatan. 

Keterlibtan Amerika Serikat di dalam sengketa Lut China Selatan adalah sebagai upaya Amerika membendung pengaruh China yang semakin meluas di negara-negara Asia. Bagi AS, meningkatnya kekuatan Cina akan melahirkan ketakutan dan ketidakstabilan serta menyulut konflik teritorial. Dari segi perdagangan, AS ingin agar lalulintas perdagangan dan jalur komunikasi, yang jadi prinsip kebebasan pelayaran, terjamin di wilayah laut yang penting itu. Bagi AS, klaim yang dilakukan dapat mengganggu salah satu jalur perdagangan paling "gemuk" di dunia itu.

Peran Amerika Serikat dalam menjaga perdamaian dan keamanan di kawsan Laut Cina Selatan adalah dengan menjalin banyak kerjasama dengan Negara-negara Asia Tenggara. Selain didorong faktor dalam negri, terdapat faktor dari luar yang mendorong Amerika Terlibat dalam konflik tersebut. Negara sekutu Amerika Serikat meminta bantuan untuk meyakinkanChina agar tidak menggunakan kekuatan ekonomi dan militernya untuk mengecam negara-negara tetangganya dan sebaliknya mengambil tindakan sesuai hukum internasional. Amerika Serikat ingin mempertahankan pengaruhnya di kawasan Asia Pasifik dan statusnya sebagai negara adidaya. 

Amerika Serikat ingin menunjukkan kepada China bahwa mereka masih memiliki kekuatan hegemoni di Asia Pasifik dan ingin menunjukkan eksistensinya dalam penyelesaian konflik di Laut China Selatan. Hal ini juga sebagai bentuk implementasi Amerika Serikat sebagai Asia's Balancing, Masa depan Amerika Serikat sangat berhubungan dengan Asia Pasifik dan masa depan kawasan juga sangat bergantung dengan peran Amerika Serikat. Dengan demikian, Amerika Serikat harus memperkuat  kehadirannya di Asia Pasifik terutama dalam kekuatan maritim (Hillary Clinton:2014).

Peranan Amerika Serikat dalam menjaga perdamaian dan keamanan di Laut Cina Selatan diwujudkan melalui berbagai bentuk kerjasama dengan Negara Asia Tenggara. Usaha kerjasama ini telah terjalin sejak tahun 19900-an, seperti Upaya menjaga kebebasan navigasi kapal di perairan internasional dan Mengurangi resiko sengketa di kawasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun