AKu pun meminumnya. Dan benar saja. Ada energi baru yang tiba-tiba hadir dan memberi kekuatan buatku untuk tetap bisa terjaga. Bukan hanya malam itu saja. Tapi juga sampai tiga hari dua malam aku tidak bisa tidur sama sekali.Â
Tubuh sudah terasa amat letih, tapi mata tidak mau terpejam. Dipaksa terpejam pun tetap tidak mau tidur. Hoahh..Â
"Elo beneran nggak bisa tidur, De?"
"Iya, nggak bisa tidur. Elo kasih apa sih kopi gue?"
"Gue taburin garam dikit. Tokcer kan?"
Entahlah temanku itu serius atau hanya bercanda. Tapi aku benaran tidak bisa tidur selama 3 hari 2 malam. Hari keempat, di kelas rasa kantuk menyerang.Â
Tapi, di saat yang sama, perut juga sakit seperti kram. Akhirnya, aku dibawa ke ruang UKS. Diberi obat untuk maag dan disuruh istirahat di atas kasur ruang UKS. Hasilnya, aku tertidur pulas sampai bel sekolah berbunyi. Hahaha.
Sejak itu, aku menghindari minum kopi. Karena khawatir tidak bisa tidur lagi.Â
Sebagai obat mengatasi tekanan darah rendah
Dahulu, sebulan sekali aku rutin mengkonsumsi secangkir kopi. Yaitu ketika sedang datang bulanan. Mengapa? Karena biasanya ketika sedang datang bulan, tekanan darahku sepertinya rendah jadi bawaannya pusing saja. Nah, kopi bisa meningkatkan tekanan darahku dan mengenyahkan rasa pusing di kepala.Â
Semakin bertambah usia, alhamdulillah kebutuhan minum secangkir kopi buat mengobati rasa pusing berkurang. Dokterku bilang, kopi memang bisa menaikkan tekanan darah tapi di satu sisi kadar kafein yang dimilikinya itu juga mengikat zat besi di dalam darah.Â
Akibatnya, penderita tekanan darah rendah yang mengkonsumsi kopi terancam bisa mengalami anemia. Akhirnya, aku mengurangi minum kopi. Lalu menggantinya dengan mengkonsumsi 2 butir telur rebus dan secangkir susu putih.