Filsafat pendidikan merupakan ilmu penting yang wajib dipelajari oleh setiap calon tenaga pendidik. Dalam filsafat pendidikan, terdapat 3 pakem yang mendasari ilmu ini.Â
Diantaranya Ontologi pendidikan, Epistimologi pendidikan, dan Aksiologi pendidikan. Ketiga hal ini wajib ada dalam filsafat pendidikan, dan setiap calon tenaga pendidik harus mengetahui maksud dari ketiga hal tersebut.Â
Disini, saya akan menjelaskan secara singkat tentang pengertian Ontologi pendidikan, Epistimologi pendidikan, dan Aksiologi pendidikan.
Yang pertama adalah Ontologi.Â
Baca juga : Mutu Pendidikan Indonesia Ditinjau dari Filsafat Pendidikan
Apa sih Ontologi itu? Ontologi ialah ilmu yang membahas tentang hakikat atau kebenaran sesuatu.Â
Dalam hal ini, ontologi pendidikan berarti membahas tentang hakikat atau kebenaran pendidikan.Â
Hakikat pendidikan yang dimaksud adalah tujuan pendidikan, hakikat pendidik dan peserta didik, serta hakikat kurikulum pendidikan.Â
Ontologi haruslah berdasar pada fakta, bukan mitos (sesuatu hal yang belum terbukti secara rasional dan empiris).Â
Ontologi pendidikan mengajarkan untuk memanusiakan manusia. Setiap lembaga pendidikan haruslah memiliki identitas masing-masing. Identitas tersebut harus berpijak pada fakta (harus dicari asal-usul faktanya).
Selanjutnya adalah Epistimologi.Â
Epistimologi berasal dari dua kata, yatu epistem (pengetahuan) dan logos (pembuktian secara rasional). Epistimologi adalah cara untuk mencari tau segala sesuatu.Â
Epistimologi memiliki peran penting dalam dunia pendidikan. Dalam epistimologi, ada beberapa metode yang digunakan untuk mencari kebenaran, diantaranya:
1. Rasional
2. Intuitif
3. Biologis
4. Kooperatif
5. Kritis
Dalam hal ini, pendidikan harus sesuai dengan konteksnya. Maksudnya adalah dalam mencari kebenaran tentang sesuatu, pendidikan harus bisa menyesuaikan diri dan tetap berpijak pada fakta.
Yang terakhir adalah Aksiologi. Aksiologi mengacu pada nilai-nilai nyata yang sudah terbentuk.
Baca juga : Hubungan Ontologi dan Filsafat Pendidikan
 Aksiologi pendidikan menjelaskan tentang nilai-nilai yang bisa dibuktikan secara rasional (masuk akal).Â
Nilai-nilai tersebut berupa nilai etika dan estetika yang dimiliki seorang pendidik ataupun peserta didik.Â
Dasarnya ialah Al-quran, Hadis-hadis Nabi, serta Maqolah (ucapan) para ulama.
Nah, sekian dulu perjumpaan kita. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita. Sampai jumpa pada artikel-artikel selanjutnya..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H