Mohon tunggu...
ADE SURIYANIE
ADE SURIYANIE Mohon Tunggu... Guru - Guru

Senang belajar tentang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mimpi Itu Kini Menjadi Nyata

30 Desember 2022   22:44 Diperbarui: 30 Desember 2022   22:48 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua orang pada dasarnya memiliki kemampuan untuk menulis. Apakah itu sekadar tulisan di status sosial medianya yang bercerita tentang kabar bahagia, tentang mimpi, tentang kegalauan atau pun kondisi yang sedang tidak baik-baik saja alias baper. Apa pun penyebabnya yang pasti kembali pada laptopnya. Seseorang akan  bak Pujangga manakala ia sedang di mabuk cinta. Segala perasaannya akan ia tumpahkan dalam bentuk tulisan yang indah. Namun sebaliknya, jika orang yang di mabuk cinta itu mengalami patah hati, maka tulisannya pun akan mengalir beriringan dengan deraian butir kristal yang mengalir bak riak sungai membasahi pipinya. Duhh...duuu..duuu..

Ada juga seorang siswa yang menuliskan kisah liburannya sebagai tugas dari sekolah. Dahulu saat masih belajar di bangku Sekolah Dasar seringkali mendapat tugas untuk bercerita tentang liburan atau membuat gambar bebas tema liburan. Tentu saja hal itu tidak menjadi kendala jika memang kita menikmati masa liburan dengan melakukan sebuah perjalanan. 

Pernahkah terpikir, bagaimana perasaan siswa yang di masa liburan sekolah tetap berada di rumah karena satu dan lain hal? Apakah siswa tersebut masih bisa menuliskan kisah liburan yang tidak ke mana-mana untuk tugas sekolah atau ia menuliskan mimpinya yang terbawa hingga ke alam bawah sadarnya.

Apa pun ceritanya, di mana pun liburannya, dan apakah itu mimpi atau nyata seorang Guru harus peka terhadap semua siswanya. Sebagai Guru harus bersikap bijak dan memberikan penilaian yang objektif atas hasil tulisan para siswanya ojo dibanding-banding ke, yo..

Lalu apakah Guru yang memberikan tugas bercerita dan menuliskan kisah selama liburan pada siswanya juga memiliki kisah-kisah yang bisa dituangkan menjadi sebuah tulisan catatan perjalanan? Pasti akan lebih menarik jika momen liburan ini baik Guru dan siswa membuat karya yang bisa menjadi sebuah buku dengan tema Berlibur. Pasti akan menjadi sebuah mahakarya yang takkan terlupakan. 

Menulis adalah sebuah kegiatan yang melibatkan rasa, perasaan, kondisi dimana kata-kata yang ditulis akan mengalir menjadi sebuah narasi. Rangkaian kata itu menjadi sebuah kalimat dan dari puluhan kalimat itu pada akhirnya menjadi sebuah tulisan yang bisa terbaca. 

Masalahnya apakah tulisan yang melibatkan rasa, perasaan dan pemikiran itu akan dibiarkan begitu saja sebagai tulisan pribadi atau catatan diari.  Tulisan yang  dipublikasikan akan bisa menjadi sebuah bacaan bagi orang lain. Tulisan yang dibuat manakala terbaca oleh orang lain kembali pada pembacanya, jika tulisan itu bermakna dan bermanfaat maka menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri sang Penulisnya. Sebaliknya, jika tulisan yang dibuat itu hanya sekadar coretan yang belum mendapatkan apresiasi dari pembaca jangan baper. 

Ingat..ingat..3M, menulis,..menulis,...menulis..

Suatu hari tulisan mu akan menemukan pembacanya sebagai takdir tulisan. 

Pengalaman menulis dalam sebuah Komunitas Belajar Menulis Nusantara dengan Om Jay sebagai founder beserta Tim Solidnya sangatlah menjadi sebuah red carpet bagi diri ini yang masih sedang berusaha belajar menjadi seorang Penulis. Melalui KBMN dan sebagai anggota BM 27 aku intens belajar tentang kepenulisan. 

Para Narasumber yang andalan pun selalu memberikan materi kepenulisan yang sangat berguna bagi diri ku yang memiliki mimpi sebagai seorang Penulis. Hasil tulisan ku yang dimuat di sebuah akun media sosial berupa Blog Kompasiana.com sebagai latihan untuk mengasah keterampilan dalam kepenulisan. 

Bak seorang yang tercebur ke dalam sebuah kolam, pada akhirnya aku pun mulai bisa berenang dan menikmati perjalanan untuk mewujudkan mimpi sebagai seorang Penulis. Perlahan setiap hari aku pun mengirim tulisan yang kubuat sebagai tugas dan berusaha untuk bisa menyelesaikan tulisan dengan segala ilmu yang ku terima selama proses belajar di KBMN BM 27. 

Para Narasumber, Tim Solid dan tak ketinggalan Om Jay pun memberikan dukungan pada kami sebagai peserta BM 27 untuk bisa menyelesaikan tugas-tugas sebagai persyaratan kelulusan. Dengan tertatih aku berusaha menulis di sela-sela waktu dan berkejaran dengan tugas-tugas di sekolah. 

Memang benar adanya sebuah ungkapan "Menulis..menulis..menulis.."

Lihatlah keajaiban yang akan didapat dari kegiatan menulis mu. 

Aku pun berusaha menyelesaikan tugas pertama sebagai persyaratan yaitu menuliskan resume pelatihan yang wajib saja hanya 20 resume dari 30 materi pelatihan yang diselenggarakan oleh Tim solid. Sejak bergabung sebagai anggota BM 27, ada kekhawatiran apakah aku ingin mewujudkan mimpi sebagai Penulis? Setiap pilihan pasti ada konsekuensinya, dan jika sudah memiliki tekad yang kuat pasti akan ada jalan keluarnya. 

Tugas pertama sudah bisa terlewati, ternyata masih ada tugas kedua yang juga harus diselesaikan. Tugas untuk menuliskan sebuah karya solo. Wow, apakah untuk tugas yang ini aku bisa menyelesaikannya?

Terbayang tugas sekolah yang seabreg, tugas lain yang menanti, dan mengatur waktu untuk menulis membuat aku kena mental. Plak, tepuk jidat!

Ternyata segala kekhawatiran ku itu tidak seburuk apa yang dibayangkan. Tulisan -tulisan yang aku kirim di kompasiana.com sebisanya kutulis di sela-sela waktu tersisa akhirnya menjadi sebuah buku karya solo pertama. Mimpi sebagai Penulis kini menjadi nyata. 

Panitia KBMN sangat membantu mewujudkan mimpi ku, Bunda Mutmainah sebagai editor buku karya solo ku sangat memberikan dukungan hingga aku bisa mewujudkan mimpi memiliki buku karya solo. Bunda Kanjeng sebagai Penerbit juga memberikan fasilitas yang prima hingga pada akhirnya mimpi itu kini menjadi nyata. 

Om Jay sebagai founder KBMN juga memberikan dukungannya dengan memberikan kata pengantar dari karya solo ku. Pak Brian sebagai Tim Solid yang mendokumentasikan hasil tulisan para peserta juga sangat membantu hingga terbitnya buku karya solo perdana ku. 

Kepada Om Jay, Tim Solid dan para Narasumber terima kasih..terima kasih..terima kasih yang tak terhingga semoga segala kebaikan dan kemudahan yang diberikan selama mendampingi kami belajar di BM 27 menjadi sebuah catatan amal kebaikan yang berterusan. 

Kepada Kompasiana.com terima kasih telah memberikan kesempatan pada saya untuk menjadi Penulis dari berjuta Penulis hebat lainnya. 

Semangat dan bersemangat pada para peserta BM 28 untuk mewujudkan mimpi menjadi Penulis agar mimpi tak sekadar mimpi tetapi akan terwujud suatu hari nanti akan menjadi nyata. 

#dokjay

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun