Mohon tunggu...
ADE SURIYANIE
ADE SURIYANIE Mohon Tunggu... Guru - Guru

Senang belajar tentang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tantangan Melatih Tampil di Publik

1 November 2022   22:45 Diperbarui: 1 November 2022   23:05 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada akhirnya masa-masa terkungkung selama Pandemi itu kini mulai berangsur pulih dan perlahan semua kembali pada kegiatan-kegiatan yang sudah lama tidak dilakukan. Pandemi yang melanda selama kurang lebih tiga tahun terakhir membuat kecemasan untuk menyelenggarakan event besar. 

Saat Pandemi semua yang akan melakukan kegiatan meski pun di alam terbuka, tetap saja harus mematuhi protokol kesehatan. Karena memang semua ingin menjaga diri tidak menginginkan sesuatu terjadi di luar dugaan. Antisipasi ini dilakukan atas kesadaran diri, kelompok, dan organisasi. 

IGTK sebagai sebuah organisasi yang menaungi beberapa lembaga pendidikan di lingkungan TK juga memberlakukan aturan untuk tidak menyelenggarakan momen apa pun selama Pandemi berlangsung. Hal ini bukan tanpa alasan, ada banyak pertimbangan bagi IGTK untuk sementara waktu tidak menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan banyak siswa. 

Beruntungnya para siswa yang saat ini tercatat sebagai siswa TK, karena seiring Pandemi mereda kegiatan-kegiatan sudah mulai bisa dilaksanakan. Tentu saja para Orang tua pun merasa senang dan bergembira karena pada akhirnya bisa mengantarkan anak tercintanya untuk mengikuti program-program kegiatan IGTK. 

Kegiatan IGTK yang melibatkan siswa-siswa dari berbagai lembaga pendidikan sebagai peserta kegiatan dengan didampingi oleh Guru diantaranya :

1. Kegiatan Simulasi Manasik Haji

Kegiatan ini memiliki tujuan : Mengenalkan tata cara beribadah Umroh dan Haji pada siswa. Mengenalkan beberapa bacaan yang harus dihafal siswa selama pelaksanaan simulasi Manasik Haji. Juga untuk menanamkan niat di hati para siswa agar suatu hari mereka bisa melaksanakan ibadah haji sebenarnya di saat mereka dewasa. 

2. Kegiatan Gebyar PORSENI

Kegiatan PORSENI (Pekan OlahRaga dan SENI) ini memiliki bentuk kegiatan yang bertujuan melatih fisik motorik siswa, melatih keterampilan seni, melatih konsentrasi dan fokusnya, melatih berkompetisi, dan berani tampil di muka umum.

Kedua program besar ini menjadi agenda bersama bagi lembaga pendidikan dengan organisasi IGTK. Waktu pelaksanaan kedua program itu disesuaikan dengan momennya. Misal saja pelaksanaan Kegiatan Simulasi Manasik Haji dilaksanakan setelah para jemaah Haji yang sebenarnya sudah kembali ke Tanah Air. Siswa jadi memiliki gambaran yang sebenarnya untuk melaksanakan kegiatan Simulasi Manasik Haji melalui video-video  yang ditayangkan di kelas dari channel youtube yang menanyangkan pelaksanaan ibadah Haji. 

Untuk kegiatan Gebyar PORSENI berisi beberapa jenis perlombaan seperti Gerak jalan, menari, menyanyi bersama, lompat simpai, mewarnai dan lainnya disesuaikan dengan tempat, kondisi kesiapan  kelengkapan acara. Siswa hanya diperkenankan mengikuti satu jenis perlombaan yang ada. Masing-masing siswa dilihat potensinya untuk menjadi peserta lomba oleh Guru kelas. 

Guru akan memilih siswa sebagai peserta sesuai kriteria dari Panitia yang memberikan juklak kegiatan lomba jauh-jauh hari kurang lebih satu bulan sebelum hari pelaksanaan lomba. Di sinilah para Guru harus selektif bukan karena berdasarkan penilaian subjektif memilih calon-calon peserta lomba. Guru membuat grup untuk memudahkan melatih siswa mempersiapkan diri untuk tampil prima di ajang kompetisi Gebyar PORSENI.

Pelaksanaan latihan mempersiapkan diri untuk lomba dilakukan secara intens. Seluruh siswa yang ditunjuk sebagai tim kontingen bersemangat untuk berlatih setiap hari. Tim Gerak Jalan pesertanya harus yang tegap dan staminanya fit. Mereka berlatih di halaman sekolah. Jangan dibayangkan jarak tempuh untuk penilaian lomba. Panitia sudah mempertimbangkan jarak tempuh yang harus dilakukan oleh peserta lomba. Penilaian untuk kategori lomba Gerak Jalan ini lebih kepada kekompakan peserta. 

Begitupun dengan peserta lomba Menyanyi dan Menari. Para siswa berlatih setiap pagi untuk sekadar mengulang gerakan yang akan diperagakan saat lomba. untuk kegiatan mewarnai siswa dilatih untuk bisa mewarnai objek gambar dengan teknik GRADASI warna. 

Pada saat hari pertama latihan semua siswa yang ditunjuk untuk menjadi peserta belum bisa kondusif. Hal ini karena siswa belum terbiasa berlatih. Ada saja kelakukan siswa yang membuat suasana latihan di hari pertama menjadi sedikit kacau. Kekacauan itu karena mereka harus melakukan gerakan-gerakan yang baru pertama kali dilakukan. Misalnya siswa yang terpilih sebagai Tim menari. Di hari pertama diperdengarkan lagu sebagai pengiring latihan. Gerakan-gerakan tari pun mulai dipraktikkan. Di saat inilah mulai terjadi kelucuan dan wajah-wajah polos itu yang melakukan gerakan tidak sesuai instruksi Guru.

Kesan-kesan selama melatih siswa mempersiapkan diri mereka untuk tampil di muka umum berkompetisi menjadi hal yang membuat Guru jadi senyum-senyum sendiri. Guru yang melatih akan mendokumentasikan proses selama latihan agar siswa dapat melakukan latihan di rumah bersama Orang tua. Setiap hari ada saja tingkah siswa yang terkadang membuat kesabaran Guru sedikit baper. 

Satu siswa kondusif, yang satu lagi tidak ekspresif. Satu siswa ada yang mau bergerak, yang lainnya bergerak tidak sesuai aturan. 

Perlu kesabaran tingkat dewa bagi Guru selama menjalani proses latihan. Hari-hari latihan dijalani dengan aneka kisah yang membuat suasana latihan terkadang kurang kondusif. 

Guru sudah berusaha untuk melatih siswa mempersiapkan diri untuk berlomba. Orang tua pun tak kalah semangat melatih anak tercinta untuk latihan di rumah melalui video yang diunggah dalam grup. Semua berusaha tampil prima dan apakah hasil yang didapat pada saat acara lomba di hari "H" pelaksanaan lomba menjadi sebuah teka-teki yang belum bisa ditebak akhirnya. 

Begitulah dunia mereka selalu ada cerita bagi Guru selama proses latihan. Tawa canda, kelucuan saat berlatih, dan juga cerita di balik layar menjadi kesan tersendiri. Apa pun hasilnya, menang-kalah bukan lah masalah. Kepercayaan diri siswa tampil di muka umum di tengah keramaian dan kerumunan para Orang tua yang berdesakan memngabadikan momen lomba menjadi sebuah kisah. Terkadang anaknya biasa saja, Orang tua dan Gurunya selalu berdoa agar mereka bisa tampil terbaik menurut penilaian Panitia. 

#docjay

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun