Guru akan memilih siswa sebagai peserta sesuai kriteria dari Panitia yang memberikan juklak kegiatan lomba jauh-jauh hari kurang lebih satu bulan sebelum hari pelaksanaan lomba. Di sinilah para Guru harus selektif bukan karena berdasarkan penilaian subjektif memilih calon-calon peserta lomba. Guru membuat grup untuk memudahkan melatih siswa mempersiapkan diri untuk tampil prima di ajang kompetisi Gebyar PORSENI.
Pelaksanaan latihan mempersiapkan diri untuk lomba dilakukan secara intens. Seluruh siswa yang ditunjuk sebagai tim kontingen bersemangat untuk berlatih setiap hari. Tim Gerak Jalan pesertanya harus yang tegap dan staminanya fit. Mereka berlatih di halaman sekolah. Jangan dibayangkan jarak tempuh untuk penilaian lomba. Panitia sudah mempertimbangkan jarak tempuh yang harus dilakukan oleh peserta lomba. Penilaian untuk kategori lomba Gerak Jalan ini lebih kepada kekompakan peserta.Â
Begitupun dengan peserta lomba Menyanyi dan Menari. Para siswa berlatih setiap pagi untuk sekadar mengulang gerakan yang akan diperagakan saat lomba. untuk kegiatan mewarnai siswa dilatih untuk bisa mewarnai objek gambar dengan teknik GRADASIÂ warna.Â
Pada saat hari pertama latihan semua siswa yang ditunjuk untuk menjadi peserta belum bisa kondusif. Hal ini karena siswa belum terbiasa berlatih. Ada saja kelakukan siswa yang membuat suasana latihan di hari pertama menjadi sedikit kacau. Kekacauan itu karena mereka harus melakukan gerakan-gerakan yang baru pertama kali dilakukan. Misalnya siswa yang terpilih sebagai Tim menari. Di hari pertama diperdengarkan lagu sebagai pengiring latihan. Gerakan-gerakan tari pun mulai dipraktikkan. Di saat inilah mulai terjadi kelucuan dan wajah-wajah polos itu yang melakukan gerakan tidak sesuai instruksi Guru.
Kesan-kesan selama melatih siswa mempersiapkan diri mereka untuk tampil di muka umum berkompetisi menjadi hal yang membuat Guru jadi senyum-senyum sendiri. Guru yang melatih akan mendokumentasikan proses selama latihan agar siswa dapat melakukan latihan di rumah bersama Orang tua. Setiap hari ada saja tingkah siswa yang terkadang membuat kesabaran Guru sedikit baper.Â
Satu siswa kondusif, yang satu lagi tidak ekspresif. Satu siswa ada yang mau bergerak, yang lainnya bergerak tidak sesuai aturan.Â
Perlu kesabaran tingkat dewa bagi Guru selama menjalani proses latihan. Hari-hari latihan dijalani dengan aneka kisah yang membuat suasana latihan terkadang kurang kondusif.Â
Guru sudah berusaha untuk melatih siswa mempersiapkan diri untuk berlomba. Orang tua pun tak kalah semangat melatih anak tercinta untuk latihan di rumah melalui video yang diunggah dalam grup. Semua berusaha tampil prima dan apakah hasil yang didapat pada saat acara lomba di hari "H" pelaksanaan lomba menjadi sebuah teka-teki yang belum bisa ditebak akhirnya.Â
Begitulah dunia mereka selalu ada cerita bagi Guru selama proses latihan. Tawa canda, kelucuan saat berlatih, dan juga cerita di balik layar menjadi kesan tersendiri. Apa pun hasilnya, menang-kalah bukan lah masalah. Kepercayaan diri siswa tampil di muka umum di tengah keramaian dan kerumunan para Orang tua yang berdesakan memngabadikan momen lomba menjadi sebuah kisah. Terkadang anaknya biasa saja, Orang tua dan Gurunya selalu berdoa agar mereka bisa tampil terbaik menurut penilaian Panitia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H