Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cerbung: Mesin Waktu (Episode 2)

31 Desember 2024   11:00 Diperbarui: 31 Desember 2024   11:00 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                "Nanti dulu ya nak, mama lagi masak. Nanti kalo kau tanya-tanya terus enggak matang-matang ayam gorengnya."

                Aku jelas kecewa dengan jawaban mama, lebih kecewanya lagi ternyata mama tidak menggoreng ayam, tapi tempe. Pertanyaan tidak terjawab, ayam goreng pun tak jadi.

                Begitulah diriku semenjak kecil hingga sekarang, semua pertanyaan selalu berputar di kepalaku. Tak ada hari tanpa sebuah pertanyaan, terutama pertanyaan aneh. Lucunya lagi, semua pertanyaanku didasari pada pengalaman sehari-hari. Jika menggunakan bahasa filosofus, aku adalah seorang aposteriori, yang mewajibkan pengalaman Indera sebagai dasar pengetahuan, senada dengan pendapat dari Aristoteles.

                Khusus untuk mesin waktu, mengapa aku mempercayainya? Padahal belum ada bukti nyata? Jujur untuk hal ini aku percaya, namun butuh bukti untuk meyakinkan orang lain. Biasanya argumen mesin waktu adalah film atau pun novel yang fiktif, untuk itu aku sedang mencari bukti ilmiah lain.

                Aku membayangkan seandainya ada sebuah buku tebal berwarna kuning berisi rumus-rumus fisika tentang waktu, mungkin akan lebih mudah menelusuri konsep waktu sebagai perantara adanya perjalanan dari masa ke masa. Sayang tidak ada buku seperti itu, buku seperti itu hanya ada dalam imajinasiku.

Bersambung...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun