Kemarin orang-orang bertanya
Perihal siapa diriku
Seorang pengelana yang mungkin tak jelas asal-usulnya
Pergi melintasi gurun pasir melawan sengatan panas matahari
Hanya untuk mengejar ketenangan abadi
Aku...
Tak seperti Socrates yang berani menegak racun demi kebenaran
Atas tirani raja dengan segala legitimasi picik kaum sofis
Dengan menghalalkan keburukan dan mengharamkan kebaikan demi lipatan harta
Aku...
Bukanlah orang suci layaknya Sidharta Gautama
Menjalankan hidup dengan bertapa
Juga mengajarkan nilai-nilai kebaikan pada kebaikan tanpa mengharap imbalan
Itu terlalu suci bagiku
Aku...
Bukan pula Ioshua yang mati disalib demi menebus dosa-dosa umat manusia
Menyelamatkan para domba-domba tersesat untuk kembali ke jalan-Nya
Mengajarkan sepuluh larangan agar setiap insan tak terjebak pada keburukan
Sungguh...
Aku tak layak disandingkan dengan-Nya
Aku...
Juga bukan Muhammad sang utusan Ilahi
Yang ditugaskan untuk memperbaiki moral manusia dengan gaung 'iqra' terhadap semesta
Jelas...
Aku tak semulia itu...
Aku hanyalah pribadi yang menenggelamkan diri akan hawa nafsu pribadi
Agar tangan-tanganku tak kuasa menyentuh barang-barang haram
Lalu mengisi perut dengan bangkai-bangkai kehidupan
Cukuplah bagiku untuk selalu membawa mangkuk kecil berisi kepasrahan
Kugunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup
Demi meraih derajat tinggi layaknya seorang Rasul utusan-Nya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H