Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kembali yang Sia-Sia

12 Juni 2021   10:48 Diperbarui: 12 Juni 2021   11:12 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seolah kemalasan bersatu padu dalam jiwamu yang congkak

Kau pandai bersilat lidah saat nasihat datang

Kau pura-pura tuli saat petuah kebaikan berlabuh

Tak ayal dirimu hanya menjadi kepingan sampah yang tak ternilai harganya

Hidup hanya bermodal rengekan

Kemudian mengemis pada kehidupan kami...

Tidak!

Tak ada yang bisa berpangku tangan di kehidupan kami

Apalagi hanya dengan rengekan dan kemanjaan

Oleh sebab itu, kami tak kuasa mengusirmu

Agar kau menjadi sadar bahwa hidupmu adalah beban

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun