Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Munajat Awal Tahun

10 Februari 2021   09:06 Diperbarui: 10 Februari 2021   09:18 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada malam itu, terompet-terompet ditiup

Orang-orang berdendang gembira

Menyambut masa depan di awal tahun

Pesta pora gegap gempita terjadi di mana-mana

Tak pandang tempat,

Di Kota... Desa...

Juga di negara-negara Eropa

Sedang dibelahan bumi lain terjadi kobaran perang antar saudara

Jangankan berpesta, memikirkan makan esok hari saja tak bisa

Realita tak selalu sama, namun selama harapan masih ada

Pintu-pintu perubahan pasti akan terjadi

Kita ingin dunia yang nyaman

Dunia damai tanpa suara dar... der... dor... senjata

Dunia tanpa tumpah darah dan derai air mata

Berangkat dari doa...

Sebuah harapan baru akan hadir

Mengawali malam-malam panjang tanpa hujan tawa

Bukan dengan pesta pora

Atau hanya sekadar menyalakan petasan untuk dilihat nyala apinya

Sebuah harapan baru tak memerlukan bungkus foya-foya

Biarlah munajat di awal tahun...

Yang menjadi pengiringnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun