Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kita Semua Sama dan Bersaudara

13 September 2018   08:09 Diperbarui: 13 September 2018   08:15 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 

Ancaman dari Jeremy dan kawan-kawan tidak Adi hiraukan, bahkan dalam beberapa menit dia sudah lupa dengan ancaman itu. Saat jam pelajaran, Adi sangat serius mendengarkan, dan sesekali malah mengacungkan pertanyaan kepada guru karena tidak sependapat. Melihat Adi bertanya, Jeremy dan kawan-kawan kaget bukan kepalang. Bukankah pada saat jam istirahat mereka sudah berpesan padanya agar tidak perlu menjawab dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada guru? Rupanya Adi acuh tak acuh terhadap ancaman Jeremy. Karena itu, setelah pulang sekolah nanti Jeremy akan membuat perhitungan terhadap Adi.

 

Hal itu terus Adi lakukan sampai bel pulang sekolah berbunyi, semua siswa bergembira dan segera berkemas pulang setelah guru menutup pelajaran. Seperti teman lain, Adi keluar kelas untuk pulang. Ketika hendak pulang, tiba-tiba Jeremy dan kawan-kawan menghadang dan menyuruh Adi agar pergi ke kamar mandi. Tampaknya kali ini Adi mulai cemas. Wajahnya tiba-tiba berkeringat, jantungnya berdetak lebih kencang, dan tangannya basah.

 

Sampai di kamar mandi, David mencengkram kerah baju Adi.

 

"Adi, kamu tau enggak tadi kita bilang apa?"

 

Adi hanya terdiam. Dia tahu bahwa jawaban tidak akan memberikan keselamatan padanya. Karena itu, lebih baik dia diam tanpa berkata apa-apa. Tiba-tiba tangan David melayang ke perut. Dia terjatuh sambil memegang perutnya. Tak disangka, pukulan David bisa membuatnya kesakitan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun