Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kita Semua Sama dan Bersaudara

13 September 2018   08:09 Diperbarui: 13 September 2018   08:15 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ini peringatan pertama buat kamu Di. Besok lagi kalo kamu enggak ngikutin permintaan kita, kamu bakalan dapet yang lebih parah dari ini." Jeremy jongkok sambil menjambak rambut Adi, sedangkan Adi hanya meringis kesakitan.

 

Tanpa basa-basi mereka bertiga meninggalkan Adi yang masih kesakitan. Dalam hatinya dia memohon kepada Tuhan agar bisa terus diberikan kesabaran dan kekuatan. Seumur hidupnya dia tidak pernah melakukan perbuatan buruk. Orang tuanya, selalu berpesan agar selalu berbuat baik kepada siapa saja, termasuk orang yang pernah menyakiti dirinya. Ya mungkin inilah hidup, tidak semulus dan semudah apa yang dibayangkan. Apabila seseorang berbuat baik kepada orang lain, belum tentu orang lain akan melakukan hal yang sama padanya.

 

Adi pulang sekolah dengan menahan rasa sakit, namun rasa sakit itu tidak dia tampakkan kapada teman-teman yang bertemu dengannya. Biarlah rasa sakit dihati dan perut hanya dirasa olehnya. Tak perlu dibagi kepada orang lain. Cukuplah hanya dirinya dan Tuhan yang tahu.

 

                                                            *****

 

Hari-hari berikutnya Adi lalui tanpa ada pertanyaan dan sanggahan kepada guru yang mengajar. Hal ini membuat guru-gurunya bertanya. Terutama pak Muhtadi.

 

"Adi, ada tanggapan sampai sini?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun