Mohon tunggu...
ade musherlan
ade musherlan Mohon Tunggu... Guru - SMP Maarif Nu Darussaadah

Saya seorang guru yang membutuhkan platfom ini untuk berkarya,,,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Model Cooperative Learning Teknik Keliling Kelas dalam Menulis Karya Ilmiah

12 Desember 2022   00:44 Diperbarui: 12 Desember 2022   00:54 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN
TEKNIK KELILING KELAS DALAM MENULIS KARYA ILMIAH
PADA KELAS 9 MTs MATHLAUL ULUM JAYASARI

Ade Musherlan1 Desti Fating Fauziyyah2

1SMP Maarif Nu Darussaadah 2FKIP Universitas Pasundan

ademusherlan25@guru.smp.belajar.id / destifatinfauziyyah@unpas.ac.id

1082295506028, 208562036420

ABSTRAK

Writing simple scientific papers in the form of articles using various sources is a basic competency that grade 9 students must have. However, in reality there are still many grade 9 students who have not been able to write simple scientific papers. A research, carried out on the basis of existing problems in the field. The formulation of the problem in this study was "Can the class around technique improve the ability to write simple scientific papers of the type of article in grade 9 students of MTs Mathlaul Ulum Jayasari Ciamis in the 2013/2014 academic year." The method used in this research is classroom action research, which seeks to improve the learning process and outcomes in the classroom. Processes and student learning outcomes experience changes and improvements. the learning process of the 1st cycle was not satisfactory but in the second cycle there was a significant increase. So that all students are able to write simple scientific work in the form of articles using good and correct language, the choice of words that are relevant, and the use of proper punctuation. This fact proves the action research hypothesis that the authors propose can be proven actually. That is, the technique of going around the class can improve the ability to write simple scientific papers of the type of article in grade 9 students of MTs Mathlaul Ulum Jayasari Ciamis in the 2013-2014 academic year.

Keywords: model cooperative learning, technique around the class, simple scientific work, writing articles

ABSTRAK
Menulis karya ilmiah sederhana berupa artikel dengan menggunakan berbagai sumber merupakan kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa kelas 9. Namun, kenyataannya masih banyak siswa kelas 9 yang belum mampu menulis karya ilmiah sederhana. Penelitian dilaksanakan atas dasar masalah yang ada dilapangan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah "Dapatkah teknik keliling kelas meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah sederhana jenis artikel pada siswa kelas 9 MTs mathlaul Ulum jayasari Ciamis tahun ajaran 2013/2014." Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang berusaha
meningkatkan proses dan hasil pembelajaran di kelas. Proses dan hasil belajar siswa mengalami perubahan dan peningkatan. Proses belajar siklus ke-1 belum memuaskan namun pada siklus kedua terjadi peningkatan yang signifikan. Sehingga semua siswa mampu menulis karya ilmiah sederhana berupa artikel dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar, pilihan kata yang relefan, dan
penggunaan tanda baca yang tepat. Kenyataan tersebut membuktikan hipotesis tindakan penelitian yang penulis ajukan dapat dibuktikan sebenarnya. Artinya, teknik keliling kelas dapat meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah sederhana jenis artikel pada siswa kelas 9 MTs mathlaul Ulum jayasari Ciamis tahun ajaran 20132014. 

Kata Kunci: model cooperative learning, teknik keliling kelas, karya ilmiah sederhana, menulis artikel

A. Pendahuluan
Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peran penting bagi manusia, komunikasi melalui bahasa memungkinkan tiap orang untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Bahasa memungkinkan manusia dapat mempelajari berbagai pengetahuan, menambah wawasan, dan meningkatkan kemampuan berpikirnya. Oleh karena itu, Bahasa merupakan sarana untuk
berkomunikasi dan memberikan informasi baik secara lisan maupun tulisan, sebagaimana tertulis dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (Depdiknas, 2006, hlm 317) "Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi bahasa Indonesia dengan baik dan benar, secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesusastraan manusia Indonesia."

Kutipan di atas menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran bahasa Indonesia dikatakan berhasil apabila siswa sudah mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, secara lisan maupun tulis. Keterampilan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur nonkebahasaan. dalam kegiatan menulis diperlukan kemampuan Pengolahan gagasan, penataan
kalimat, pengembangan teknik karangan serta logika. Oleh karena itu, manusia dipandang sebagai keterampilan berbahasa paling kompleks sebagaimana diungkapkan oleh Haryadi (2007, hlm 4), "Mereka menghadapi dua kendala yaitu (1) mereka belum bisa menentukan apa yang akan ditulis dan (2) mereka belum bisa mengorganisasi gagasan dan menuangkannya kedalam bahasa tulis secara logis dan sistematis tentang topik yang dipilihnya."

Kemampuan menulis karya ilmiah sederhana sudah harus dikuasi oleh siswa menengah pertama, hal ini sejalan dengan pendapat Hainuatus Zahroh (2017) mengatakan bahwa Menulis karya ilmiah sederhana bagi siswa kelas IX merupakan pembelajaran menulis ilmiah pada tahap awal di tingkat SMP. 

Kutipan di atas menjelaskan bahwa dari jenjang menengah pertama siswa harus dibekali dengan kemampuan menulis karya ilmiah
dengan tahapan yang masih pemula. Tujuan mempelajari menulis karya ilmiah sederhana adalah agar iswa bisa berlatih menulis dan
memecahkan masalah yang ada di dalam lingkunag pendidikan dengan tahapan lebih tinggi seperti Sekolah menengah Atas (SMA), atau
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan pergaruan tinggi yang mengharuskan keahlian mereka dalam menulis karya ilmiah memakai
metode ilmiah. Hal ini, siswa diharapkan bisa berpikir kritis dan kreatif untuk persiapan menghadapi jenjang yang lebih tinggi (Shinta Aulia Fannies 2016).

Kesulitan menulis karya ilmiah dialami siswa MTS Mathlaul Ulum Jayasari. Keterangan tersebut penulis peroleh pada saat mewawancarai salah satu guru mata pelajaran bahasa Indonesia di MTS Mathlaul Ulum Jayasari, atas nama Zainal Muttaqin S.Pd. beliau menuturkan bahwa siswa di MTS Mathlaul Ulum Jayasari belum mampu menulis karya ilmiah sederhana dengan menggunakan berbagai sumber. Menurut beliau, isi karya ilmiah sederhana dengan menggunakan berbagai sumber yang ditulis siswa terkadang kurang sesuai dengan topik yang telah dipilih dan belum disusun dengan sistematis. Selain itu, karya ilmiah sederhana dengan
menggunakan berbagai sumber yang ditulis siswa belum menggunakan kalimat efektif, belum tepat dalam memilih kata, dan penggunaan tanda baca. 

Banyak faktor yang menjadikan penyebab ketidakmampuan tersebutsalah satunya adalah siswa jarangberlatih menulis karya ilmiah yangdipengaruhi minat siswa yang masihrendah. Rendahnya minat siswa MTs mathlaul Ulum jayasari disebabkan adanya anggapan bahwa menulis karya ilmiah tidak terlalu bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari dan proses pembelajaran yang cenderung
membosankan.

Berangkat dari permasalahan diatas, penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran menulis karya ilmiah. Dalam pelaksanaannya, penulis menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning menggunakan teknik keliling kelas guna meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah sederhana siswa MTs Mathlaululum Jayasari tahun ajaran 2013/2014..

Alasan penulis memilih teknik tersebut didasari pendapat Lie (2008, hlm 64), "Dalam kegiatan keliling kelas, masing-masing kelompok berkesempatan untuk memamerkan hasil kerja mereka dan melihat hasil kerja kelompok lain." pendapat tersebut menjelaskan bahwa teknik keliling kelas dapat meningkatkan minat siswa, sebab siswa akan termotivasi dengan progres pembelajaran yang menuntut siswa untuk memamerkan hasil kerjanya. Hasil penelitian yang dilakukan penulis disusun dalam artikel dengan judul "Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Menggunakan Teknik Keliling Kelas Untuk Meningkatkan Kemampuan
Siswa Dalam Menulis Karya Ilmiah Sederhana Berupa Artikel Dengan Menggunakan Berbagai Sumber Pada Siswa Kelas 9 MTs Mathlaul Ulum Jayasari."

B. Metode Penelitian
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam model penelitian tindakan kelas, terdapat upaya untuk melakukan perbaikan dalam
pembelajaran. Arikunto (2008, hlm 3 mengemukakan, "Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa." Sejalan dengan pengertian diatas, Rochyati (Wiriaatmaja, 2008,
hlm 11) mengemukakan, "Penelitian tindakan kelas untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan yang dihada dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dengan kerjasama dalam kerangka etika yang di sepakati bersama."

Dalam pelaksanaan penelitian, teknik penelitian tindakan kelas yang penulis gunakan adalah teknik Hariyadi. Model PTK ini penulis gunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis karya ilmiah sederhana. Berikut teknik penelitian tindakan kelas Heriyadi yang penulis gunakan.

Langkah-langkah penelitian menurut Heryadi (2010, hlm 64) Dalam desain penelitian penulis mengkaji dengan sifat ketetapan X (Teknik pembelajaran berkeliling kelas) dalam meningkatkan y (Kemampuan siswa menulis karya ilmiah sederhana dengan menggunakan berbagai sumber siswa kelas 9 MTs mathlaul Ulum jayasari Ciamis tahun ajaran 2013/2014) .Gambar desain penelitiannya seperti dibawah ini dalam Heryadi (2010, hlm 124).

Keterangan :
X : pembelajaran menulis karya ilmiah sederhana dengan menggunakan berbagai sumber
Y : kemampuan menulis karya ilmiah sederhana dengan menggunakan berbagai sumbersiswa kelas 9 MTS mathlaul Ulum jayasari Ciamis tahun ajaran 2013/2014.

Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data tentang tingkah laku siswa selama melaksanakan pembelajaran, teknik
tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa setelah kegiatan pembelajaran berlangsung, dan teknik wawancara digunakan untuk mengetahui bagaimana pendapat, aspirasi, Harapan, persepsi, dan keyakinan siswa terhadap pembelajaran menulis karya ilmiah
sederhana dengan menggunakan berbagai sumber. Instrumen pengumpulan data menggunakan silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pedoman tes, pedoman observasi, dan pedoman wawancara. Sumber data penelitian yang penulis laksanakan yaitu siswa kelas 9 MTs mathlaul Ulum jayasari Ciamis tahun ajaran 2013/2014. 

Langkahlangkah penelitian sesuai dengan teknik penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Haryadi (2010, hlm 64), 1) perencanaan tindakan dilaksanakan setelah penulis mengidentifikasi masalah dalam karya ilmiah sederhana dengan menggunakan berbagai sumber. Tahapan perencanaannya yaitu membuat skenario pembelajaran, dan menyiapkan instrumen penelitian. 2)
implementasi / pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat pada tahap perencanaan. 3) deskripsi hasil tindakan berupa hasil evaluasi kemampuan siswa dalam menulis karya ilmiah sederhana. 4) analisis dan refleksi dijadikan dasar pengambilan kesimpulan hasil observasi tindakan yang telah dilakukan sebagai pembanding dalam tindakan siklus atau daur berikutnya. Teknik pengolahan data dan analisis data digunakan sebagai hasil dari analisis data keseluruhan yang mengacu pada kriteria yang telah ditentukan untuk mendapatkan informasi yang dapat menjawab Hipotesis yang telah dirancang.

Analisis data ini dilakukan secara bertahap, tahap pertama data diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu data kualitatif dan data kuantitatif tahap kedua data yang bersifat kualitatif penulis deskripsikan.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Siklus ke-1
Sebelum melaksanakan pembelajaran, penulis terlebih dahulu menemui guru mata pelajaran bahasa Indonesia untuk menyepakati waktu pelaksanaan pembelajaran sebagai cara untuk mengumpulkan data penelitian. pembelajaran yang penulis laksanakan pada siklus pertama dibagi dalam tiga tahap yaitu tahap awal, tahap inti dan tahap akhir.Dalam aspek keaktifan tidak ada siswa yang aktif selalu dengan persentase 0%, swa yang aktif sebanyak 5 orang dengan persentase 20%, siswa yang kurang aktif sebanyak 15 orang dengan
persentase 60%, dan siswa yang tidak aktif sebanyak 5 orang dengan persentase 20%. 

Dalam aspekkesungguhan tidak ada siswa yang menunjukkan perilaku belajar sangat sungguh-sungguh dengan persentase 0%, siswa sungguh-sungguh sebanyak 5 orang dengan persentase 20%, siswa yang kurang sungguhsungguh sebanyak 16 orang dengan persentase 64%, dan siswa yang tidak sungguh-sungguh sebanyak 4 orang dengan persentase 16%. 

Pada aspek partisipasi tidak ada siswa yang menunjukkan perilaku belajar sangat berpartisipasi dengan persentase 0%, siswa yang berpartisipasi sebanyak 1 orang dengan persentase 4%, siswa yang kurang berpartisipasi 16 orang dengan persentase 64%, dan siswa
yang tidak berpartisipasi sebanyak 8 orang dengan persentase 32%.

Data diatas menunjukkan bahwa pada siklus satu masih banyak siswa yang tidak memanfaatkan kerja kelompok sebagai wahana atau
beradu argumen, saling bertukar pendapat, dan bertanya kepada teman Perihal apa yang belum dipahami. Kesimpulannya pada siklus
1 iswa masih belum mampu menulis karya ilmiah sederhana dengan berbagai sumber secara benar. Rata-rata perolehan nilai siswa
pada aspek kesesuaian isi dengan topik baru mencapai rata-rata 2,28 dari nilai maksimal 3 perolehan nilai siswa pada aspek sistematika penulisan, rata-rata nilai perolehan siswa baru mencapai 2,44, aspek keefektifan kalimat 2,16, aspek pilihan kata 2,12, dan aspek
penggunaan tanda baca 1,44. secara keseluruhan, nilai perolehan siswa pada siklus 1 mencapai 69,6. Siswa yang mendapat nilai
86,67 sebanyak 3 siswa dengan persentase 12%, nilai 80 satu siswa dengan persentase 4%, nilai 73,33 sebanyak 8 siswa dengan persentase 32%, nilai 66,67 sebanyak 5 siswa dengan persentase 20%, dan yang mendapat nilai 60 sebanyak 8 siswa dengan persentase 32%.Dengan demikian, siswa yang telah mencapai kriteria KKM yang sebesar 72 Pada siklus ke-1 hanya 12 siswa dengan persentase 48% data tersebut menunjukkan bahwa siswa belum mampu menulis karya ilmiah sederhana dengan baik.

2. Siklus Dua
Siklus kedua dilaksanakan berdasarkan kemampuan keseluruhan siswa yang belum mencapai KKM 72. Pada siklus sesuatu siswa yang mencapai KKM 72 hanya dengan persentase 48%sehingga penulis harus melaksanakan pelaksanaan pembelajaran pada siklus kedua. Pada siklus kedua terlihat kemampuan siswa sudah meningkat dan tidak ada siswa yang mempunyai nilai dibawah KKM hal ini terlihat pada ada aspek keaktifan sebanyak 6 siswa dengan persentase 24%, perilaku belajar aktif selalu 14 orang dengan persentase 56%, kurang aktif sebanyak 5 orang dengan persentase 20% dan tidak ditemukan siswa yang menunjukkan perilaku belajar tidak aktif dengan persentase 0%. 

Pada aspek kesungguhan 5 orang siswa dengan persentase 20% menunjukkan perilaku belajar sangat sungguh sungguh siswa yang
sungguh-sungguh sebanyak 19 orang dengan persentase 76%, siswa yang kurang sungguh-sungguh sebanyak 1 orang dengan persentase 4%, dan tidak ditemukan siswa menunjukkan perilaku belajar tidak sungguhsungguh dengan persentase 0%.

Ditinjau dari aspek partisipasi 6 orang dengan persentase 24% menunjukkan perilaku belajar sangat berpartisipasi siswa yang
berpartisipasi sebanyak 13 orang dengan persentase 52%, siswa yang kurang berpartisipasi 6 orang dengan persentase 24%, dan tidak ada siswa yang menunjukkan perilaku belajar tidak berpartisipasi dengan persentase 0%.

Data proses belajar siswa pada siklus 2 di atas dapat diambil kesimpulan Siswa lebih antusias dan aktif dalam pembelajaran, siswa lebih
sungguh-sungguh, dengan kata lain proses pembelajaran siswa pada siklus kedua dapat dikatakan berhasil dan cukup memuaskan.
Analisis hasil belajar siswa, semua siswa sudah mampu menulis karya ilmiah sederhana dengan benar dan sudah mencapai kriteria
ketuntasan minimal KKM sebesar 72. Rata-rata perolehan nilai siswa aspek kesesuaian isi dengan topik mencapai rata-rata 2,64, aspek
sistematika penulisan 2,44, aspek keefektifan kalimat 2,16, aspek pilihan kata 2,28, dan aspek penggunaan tanda baca 2,04. secara
keseluruhan rata-rata nilai perolehan hasil belajar siswa pada siklus kedua yaitu 77,07 atau meningkat sebesar7,47 dari siklus pertama yang hanya mencapai nilai rata-rata 69,6. Siswa yang mendapat nilai 86,67 4 siswa dengan persentase 16%, siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 6 siswa dengan persentase 24%, dan siswayang mendapat nilai 73,33 sebanyak 15 siswa dengan persentase 60%. Oleh karena itu seluruh siswa telah mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM sebesar 72.

Pada aspek aktifkan tidak ada siswa yang aktif selalu dengan presentase 0%, siswa selalu aktif sebanyak 5 orang dengan presentase 20%, siswa kurang aktif sebanyak 15 orang dengan persentase 60%, dan siswa tidak aktif sebanyak 5 orang dengan persentase 20%. Pada siklus kedua, 26 orang siswa dengan persentase 24% menunjukkan perilaku belajar aktif selalu, siswa aktif 14 orang dengan presentase 56%, siswa kurang aktif sebanyak 5 orang dengan persentase 20%, dan tidak ada siswa menunjukkan perilaku belajar tidak
aktif dengan presentase 0%

Pada aspek kesungguhan siklus ke-1, tidak ada siswa menunjukkan perilaku belajar sangat sungguh-sungguh dengan presentase 0%, siswa sungguh-sungguh sebanyak 5 orang dengan presentase 20%, siswa kurang sungguh-sungguh sebanyak 16 orang dengan presentase 64%, dan siswa tidak sungguh-sungguh sebanyak 4 orang dengan presentase 16%. Pada siklus kedua, 5 orang siswa dengan presentase 20% menunjukkan perilaku belajar sangat sungguh-sungguh, siswa sungguhsungguh 19 orang dengan presentase
76%, kurang sungguh-sungguh 1 orang dengan presentase 4%, dan siswa tidak sungguh-sungguh dengan presentase 0%.

Pada aspek partisipasi menunjukkan pada partisipasi siklus ke-1, tidak ada siswa yang menunjukkan perilaku belajar sangat
berpartisipasi dengan presentase 0%, siswa berpartisipasi 1 orang dengan presentase 4%, siswa kurang berpartisipasi 16 orang dengan
presentase 64%, dan siswa tidak berpartisipasi 8 orang dengan presentase 32%. Pada siklus kedua, 6 siswa dengan presentase 24%
menunjukkan perilaku belajar sangat berpartisipasi, berpartisipasi sebanyak 13 orang dengan presentase 52%, kurang berpartisipasi 6 orang dengan presentase 24%, dan tidak ada siswa menunjukkan perilaku belajar tidak berpartisipasi dengan presentase 0%.

Perbaikan nilai proses belajar siswadiikuti peningkatan nilai hasil belajar siswa dengan erolehan nilai siswa pada siklus 1 yaitu sebesar 69,6. Siswa yang mendapat nilai 86,67 sebanyak 3 siswa dengan presentase 12%, nilai 80 ada 1 siswa dengan presentase 4%, siswa yang mendapat nilai 73,33 sebanyak 8 siswa dengan presentase 32%, siswa yang mendapat nilai 66,67 sebanyak 5 siswa dengan presentase 20%, dan yang mendapat nilai 60 sebanyak 8 siswa dengan presentase 32%. Dengan demikian, siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 72 Pada siklus ke-1 hanya 12 siswa dengan presentase 48%.

Kesimpulan berdasarkan hasil analisis data, penulis dapat menyimpulkan bahwa kemampuan menulis karya tulis ilmiah sederhana dengan menggunakan berbagai sumber dengan menerapkan teknik pembelajaran keliling kelas mengalami peningkatan. Hal ini
tampak dari peningkatan dan perbaikan nilai hasil dan proses belajar siswa.


                                                                                                         DAFT AR PUSTAKA

Buku
Arikunto, Suharsimi dkk. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas. (2006). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah         Tsanawiyah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. 

Heryadi, D. (2007). Kemahiran Mengarang (Teori dan Pembelajaran). Tasikmalaya: Universitas Siliwangi.

Heryadi, D. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PUSBILL.

Wiriatmaja, R (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rosdakarya.

Jurnal
Fannies, A. S. (2016). Analisis Kesulitan Menulis Karya Ilmiah Sederhana Siswa Kelas IX SMPN 3
Singosari. Cendekia, 10(1):9-28. ISSN: 1978-2098; eISSN: 2407-8557.

Zahroh, H. (2017). Pengembangan model bahan ajar video kreatif terpimpin edukatif (KTE) untuk pembelajaran menulis karya ilmiah sederhana peserta didik kelas ix smp mamba'unnur bululawang. Jinop (JurnalInovasi Pembelajaran). Volume 3, Nomor 1, Mei 2017. P-ISSN 2443-1591 E-ISSN 2460-0873

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun