"Iya mas, kan sudah banyak beasiswa sekarang" jawab saya
"Oh iya mbak, Mbak Addin mau ajarin kita? Biar pintar!"
Sejak hari itu, mereka selepas mengaji sering datang ke rumah saya, belajar pelajaran sekolah, membaca buku buku ensiklopedi anak anak bahkan belajar Bahasa Inggris sederhana.
Saya terenyuh,
Tuhan, mengapa saya tidak bisa se semangat mereka dalam belajar?
Mengapa saya sibuk bermain dari cafe ke cafe lagi hingga mengabaikan akademik padahal saya sama sekali tak punya kendala apapun di bidang ekonomi.
Semenjak mengenal mereka, saya belajar, bersyukur akan nikmat tuhan dengan memberikan sebuah aksi nyata,
Belajar cerdas, berusaha untuk mengejar prestasi akademik maupun non akademik. Menerapkan Tridarma Mahasiswa dalam kehidupan saya.
Tuhan,
Terimakasih telah hadirkan anak anak luar biasa ini, sehingga saya berhasil menemukan titik balik kehidupan saya sebagai mahasiswa, untuk berhenti jadi mahasiswa apatis, kemudian benar benar turun ke masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H