Mohon tunggu...
Addie DA
Addie DA Mohon Tunggu... Arsitek - Mempunyai profesi sebagai ibu mandor dan tukang gambar bangunan.

Mempunyai hobi menulis yang dipupuk sejak remaja.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Titik dan Koma

3 April 2024   09:00 Diperbarui: 4 April 2024   11:29 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Khayalan konyol.

***

"Ting-tong." bel pintu Titik berbunyi. Hari ini ia ulang tahun, yang ke-31. Ia sudah menantikan bel pintu itu. Itu dia, sedikit terlambat, tapi tak apalah... Titik merapikan gaun hitamnya, ia terlihat sangat manis. Dibukanya pintu itu, di depannya telah berdiri seorang laki-laki yang memang dinantikannya. Sepatu cokelat, celana jins, kemeja biru, rambutnya yang cepak, matanya yang cokelat terang berkilat kehijauan. Ia tampan sekali.

"Ini untukmu," dia berkata sambil menyodorkan bingkisan mungil berpita merah. "Wah, terima kasih," Titik menerimanya tersenyum paling menawan.

"Mari berangkat, Tanya dan Petik mungkin telah menunggu kita di kafe."

"Ya... ya, sebentar, aku harus memberi makan kucingku."

Laki-laki itu menatap Titik bingung, "Tik, kamu kenapa? Jangan aneh deh, kamu 'kan tak pernah punya kucing."

"Hah? Oh iya. Tapi kenapa aku merasa... Aneh... Ya sudahlah. Koma, mari kita berangkat." Titik dan Koma bergandengan tangan. Koma berbisik ke telinga Titik, "Tik, aku selalu jatuh cinta padamu."

Sabtu, 26 Oktober 2002

Jam 2 pagi

Kepada malam-malam itu, telah terlalui dengan sepi. Masih menunggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun