Satu sisi, sebenarnya kemenangan pada Minggu kemarin, bisa membuat hati Solskjaer sedikit puas. Yah, buat semangatlah.Â
Apalagi, sepanjang laga yang dia dengar hanya ejekan saja. Ada nyanyian suporter bernada mengejek. Masa keluarga Glazer sebagai pemilik Manchester United, dijadikan bahan ejekan.Â
Apalagi, lirik-liriknya sangat menyindir. Masa bikin, wakil ketua eksekutif, Ed Woodward, dianggap sebagai biang hancurnya dominasi Setan Merah.Â
Ini kan, bisa membuat hati jengkel. Apalagi kalau kita ada di dalam kubu MU. Mau ditaruh dimana muka inie... Tetapi, untunglah Om Ole baik-baik saja. Setidaknya dia sudah bilang begitu. No problem katanya.Â
"Anda bisa lihat, semua orang ingin Manchester United kalah, tapi itu tak mengganggu kami," kata Solskjaer dikutip dari bola.net (27/1/2020).
Sebenarnya, kenapa MU jangan cepat puas? Yah, itu karena si-MU ini sebenarnya sedang sakit. Sakitnya ini, bahaya kalau tak segera diobati. Bisa berimbas hingga 10 tahun ke depan. Bahaya kalau dibiarkan.Â
Lihat saja. Gaya Om Ole. Dia mau main-main mengupgrade pemain-pemainnya. Masa tidak memikirkan regenerasi. Masa pula mau berburu pemain pada jendela transfer Januari 2020 ini, pemain veteran? Ini mah, lucu.Â
Dilansir Indosport.com (28/1/2020), katanya Alexis Sanchez, kembali diminati. Mau dibawa pulang. Padahal, kan sudah dibuang ke Inter Milan. Masa mau jilat ludah sendiri sih.Â
Apakah masalah jika direkrut? Tidak-ji, tetapi apa guna-gunamu jadi pelatih. Lagian, buat apa merekrut pemain yang sebenarnya, masih banyak pemain yang lebih muda dan kuat berlari. Kan, sisa dibina saja toh.Â
Kenapa maunya instan gitu sih. Mestinya Manchester United, contohlah Liverpool atau Arsenal. Tetapi, jangan Arsenal. Mereka juga lagi sakit. Parahnya lagi, tak hanya Sanchez yang dikabarkan mau direkrut. Tetapi juga Carlos Teves.Â
Oe... Tuami. Pasti 'ngos-ngosan' kalau diminta lari buru pemain yang lebih muda dari dia. Jadi, jangan lah. Ini tak ubahnya sama halnya dengan buang-buang uang. Mending sumbangkan saja uangnya.Â