"Hahaha... Itu punya nenek aku," sambil tertawa terbahak-bahak.
"Tapi harum juga sih. Sini saya coba," langsung direbut dari genggaman saya, padahal segelnya belum terlepas.
Setelah meminta ijin membuka, lalu dia menghirupnya. "Waw. Harum bunga rose," ucapnya, seolah pernah mencium langsung bunga rose.
"Iyalah. Baca tuh, tulisannya. Hahaha," jawabku, sambil tertawa.
"Itu selalu menemaniku. Tak peduli orang mau bilang milik nenek aku. Yang pasti dia sudah membantu meregangkan urat-uratku yang tegang kembali rileks. Apalagi klo merasa stress."
"Ada banyak aromanya. Ada ekaliptus juga levender. Tapi saya suka Ekaliptus. Ini bagus jika merasa masuk angin," beberku.
"Kawan lavender ini sering saya pakai kalau mau tidur. Selain anti nyamuk juga aromanya harum. Coba aja."
Omonganku belum selesai, sahabatku ini tiba-tiba saja menimpali. "Waduh. Seolah kamu itu lagi promosi. Ngak usah deh. Ribet," cetusnya.
"Iya memang. Karena kamu sudah buka legesnya, kamu mesti bayar ke nenek itu, Rp25 ribu," menopang dagu telunjukku pun mengarah ke nenek yang sedari tadi berdiri dibelakangnya tanpa dia sadari.
Lama berbincang soal minyak kayu putih, seolah dia sudah lupa sakit kepala. Karena memang, dia hanya tegang. Dalam istilah kedokteran "Sakit kepala tegang".Â
Sakit kepala seperti ini yang bisa menjadi penyebabnya adalah depresi, kurang tidur, stres, dehidrasi, melewatkan waktu makan, dan terlalu banyak mengonsumsi minuman keras.