Mohon tunggu...
Mediaaddawaa
Mediaaddawaa Mohon Tunggu... Dokter - Official Account Addawaa Indonesia

melahirkan generasi sehat penjaga kesehatan ulama dan umat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dampak Maksiat ketika di Dunia dan Akhirat

6 Maret 2023   15:04 Diperbarui: 7 Maret 2023   09:58 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualaikum Sahabat Addawaa sekalia gimana kabarnya? semoga selalu dalam keadaan sehat sehingga ibadah yang kita lakuka terasa lebih khusyuk dan nyaman, karena segala sesuatu yang kita niatkan karena Allah Akan bernilain sebagai ibadah dan mendapat ganjara berupa pahala.

Sahabat Addawaa yang diberkahi Allah Ta'ala, mari kita membahas tentang obat dari penyakit yang berkesinambungan dengan kehidupa duia dan ahkirat seorang hamba, kami kutip dari buku yang di karang oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyyah pentahqiq: Syaikh 'Ali Hasan bin 'Ali al-Halabi al-Atsari. Perkara yang seharusnya di ketahui oleh seseorang bahwa dosa dan kemaksiatan pasti menimbulkan mudharat (kerugian), tidak mugki tidak. Mudharat bagi hati sebagaimana yang menimbulka racun bagi tubuh, yaitu memiliki tingkatan beragam. Adakah kehinaan serta penyakit di dunia dan di Akhirat yang tidak disebabkan oleh dosa dan maksiat?

Bukankah dosa dan maksiat yang menyebabkan nabi Adam AS dan istrinya Hawa, di keluarkan dari surga, yang penuh dengan kelezatan, kenikmatan dan keindahan. Bukankah karena dosa dan maksiat yang membuat terusir dan terlaknatnya Iblis dari kerajaan langit.

Banyak sekali kisah-kisah yang terdapat dalam Al Qur'an dan dalam hadist yang menceritakan tentang binasahnya suatu kaum dikarenakan perbuatannya. Dari sekian banyaknya kisah-kisah bisa mejadi pelajaran bagi kaum besudahnya bahwa dosa yang dilakuka akan berdampak negative bagi seorang hamba.

Ali bin Ja'd menuturkan; kami beri tahukan kepada Syu'bah, dari Amr bin Murrah, dia berkata; "aku medengar Abdul Bukhturi berkata, " aku diberitahu oleh salah seorang yang pernah mendengar sabda Nabi Muhammad SAW, bahwasanya beliau bersabda: "Manusia tidak akan binasah hinga diri mereka banyak melakukan dosa."

Ketika seorang hamba melakuka dosa diibaratka seperti bercak hitam yang ada di dada seorag hamba, semakin banyak melakuka dosa semakin banyak bercak hitam di hati seorag hamba. Apabila ia bertaubat menigalka dosa tersebut, maka akan mengkilap Kembali.

Abdullah bin Ahmad menjelaska dalam az Zuhd, karya ayahnya, dari Muhammad bin Siri; bahwasanya ketika dililit hutang beliau merasa gundah lalu berkata: "Aku benar-benar yakin bahwa kegundahan ini disebabka sesuatu dosa yang kulakukan empat puluh tahun silam."

Disini mendapat poin penting terhadap perkara dosa yang salah di fahami oleh orang-orang, terkadang orang tidak mengerti dampak dari dosa tersebut secara langsung, namun akan datang di kemudian hari, walaupun itu sudah dilupakan.

Dampak-Dampak Buruk Maksiat.

Maksiat memiliki dampak yang buruk, tercela, serta membahayakan hati dan badan, di dunia maupun di akhirat, yang jumlanya tidak di ketahui secara pasti kecuali oleh Allah semata. Diantara dampak kemaksiatan sebagai berikut.

  • Maksiat menghalangi masuknya ilmu.

Ilmu adalah cahaya yang Allah Masukkan kedalam hati, sedangkan maksiat pemadam cahaya tersebut. ketika Imam Asy-Syafi'I duduk sambul membaca seseuatu dihadapa Imam Malik, kecerdasa dan kesempurnaan pemahamanya membuat Imam Malik tercengang.

Imam Asy-Syafi'I berkata dalam syairnya:

"aku menadu pada Waki, tentang buruknya hafalanku, dia menasehati aku untuk meningalkan kemaksiatan dia pun berkata; ketahuilah, sesunggunya ilmu itu karunia, dan karunia Allah tidak di berikan kepada orang bermaksiat."

  •  Maksaiat Menghalangai Datangnya Rezeki

Sebagaimana Taqwa kepada Allah mendatangka rezeki, maka meninggalkan kemaksiatan akan menyebabka kefakiran. Tidak ada yang dapat mendatangkan rezeki, kecuali yang meningalkan maksiat.

  • Maksiat Menyebabkan Kehampaan Hati dari Mengingat Allah

Kehampaa hati yang dirasaka oleh pelaku maksiat, antara dirinya dan Allah, sama sekali tidak dapat di bandingkan dengan kelezatan apa pun. Meskipun kelezatan terkumpul padanya, tetap saja ia tidak aka mampu menutupi rasa hampa tersebut.

Hal ini tidak dirasakan, kecuali oleh orang yang hidup, sebagaimana disebutkan dalam syair Arab yang artiya: "luka itu tidak akan meyakitkan orang yang sudah mati"

Sekiranya dosa tidak ditinggalkan melainkan untuk menghindari kehampaan tersebut, tentulah lah itu sudah layak dijadikan alasan bagi orang yang berakal untuk meninggalkanya. Tidak ada yang terasa lebih pahit bagi hati daripada kehampaan yang disebabkan dosa di atas dosa.

  • Meksiat Membuat Pelakunya Asing Diantara Orang Baik

Merasa terasing dari orang lain pasti dialami oleh pelaku maksiat, terutama terhadap orang-orang baik diantara mereka, jika keterasinga itu menuat, dia pun makin jauh dari mereka. Akibatnya orang itu tidak dapat memperoleh berkah dengan mengambi manfaat dari orang shalih tersebut.

Rasa terasing akan bertambah kuat, bahkan semakin merajalela, sampai-sampai mempengaruhi hubungannya dengan istri, anak, kerabat, bahkan terhadap jiwanya; hingga kamu melihatnya merasa asing meski pun terhadap diri sendir.

Sebagia salaf berkata : "Aku pernah bermaksiat kepada Allah, lalu kurasaka kemaksiatan itu mempengaruhi istri dan hewan tungganganku,"

  • Maksiat Membuat Semua Urusan Dipersulit.

Tidaklah pelaku maksiat melakukan sesuatu, melainkan dia akan menemui banyak kesulitan dan jalan buntu dalam menyelesaikannya. Demikianlah faktanya. sekiranya orang itu bertawakal kepada Allah, niscaya urusanya dimudahkan oleh-Nya.

Alangkah mengherankan! Bagaimana mungkin seorang hamba Allah menyaksiakan pintu-pintu kebaikan dan kemaslahatan tertutup, serta jalan-jalannya menjadi sempet, tetapi dia tidak mengaetahui dari mana asalnya?

  • Maksiat Menghadirkan Kegelapan ke Dalam Hati Pelakunya.

Pelaku merasakan kegelapa didalam hatinya sebagaimana merasakan kegelapan apabila malam telah larut. Apabila kegelapa menguat, maka kebinggungan juga akan bertambah sehingga pelakunya terjatuh dalam perkara bid'ah dan perkara yang membinasakan, sedangkan dia tidak menyadarinya.

Abdullah bin Abbas berkata : "sungguh, kebaikan mempunyai sinar di wajah, cahaya di hati, kelapangan dalam rizki, serta kekuatan pada tubuh, serta cinta di hati para makhluk. Sesunggunya keburukan memiliki tanda hitam di wajah, kegelapan dihati, kelemahan di tubuh, kekurangan rezeki, serta kebencia di hati para mkhluknya."

  • Maksiat Melamahkan Hati dan Badan.

Dampak buruk maksiat dengan melemanya hati merupakan perkara- perkara yang tampak dengan amat jelas, bahkan akan senantiasa melemahkanya hingga hasilnya memadamkan cahaya hati secara keseluruhan.

Adapun orang yang berdosa adahal orang yang paling lemah ketika dibutuhkan, meskipun memiliki tubuh yang kuat. Kekuatan tersebut malah tidak hadir disaat dia benar-benar membutuhkanya. Perhatikalah, kekuatan kaum Romawi dan Persia yang justru melukai diri mereka sendiri pada waktu mereka benar-benar membutuhkanya, hingga mereka dikalahkan oleh orang-orang beriman dengan kekuatan hati dan tubuh mereka.

Itulah sedikit dari banyaknya pengaruh negative dari perbuatan maksiat, sahabat jangan khawatir di kesempatan selanjutnya kita akan membahas kembali berkaitan dengan dampak negative dari perbuatan dosa lainya.

Semoga bermanfaat dan kita dijauhkan dari perbuatan maksiat Insyaallah amin..

wallahu a'lam bishawab

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sumber :

Referensi dari buku Ad-Daa' Wa Ad-Dawaa' karangan Ibnu Qayyim Al-jauziyyah. Pentahqiq Syaikh 'Ali Hasan Bin 'Ali al-Halabi al-Atsari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun