[caption caption="pesak, penadon"][/caption]Pulau Madura di kabarkan akan mendeklarasikan menjadi sebuah provinsi Madura yang akan berpisah dari kesatuan wilayah administratif Jawa Timur karena menurut pendapat Aliansi Madura bahwa Madura layak menjadi sebuah Provinsi karena selama ini telah di anak tirikan Jawa timur.
Selain itu, Madura juga di dukung berbagai fasilatas publik khalayak umumnya dari Pelabuhan antar Pulau, Universitas Negeri, Bandahara, Sirkuit balap motor, penghasil garam dan tembakau terbesar, jembatan surabangka serta berkontribusi kepada Negara sekitar 100 Trilyun rupiah setiap tahunnya. Dengan adanya banyak fasiitas publik masihkah ada yang mengatakan bahwa Madura di anak tirikan oleh Jatim? Padahal Disisi lain masih banyak kota lain yang sedikit mendapat perhatian Jatim hingga saat ini, seperti di kota-kota karesidenan dari Gubernur (Madiun) dan wakil Gubernur jawa timur (pasuruan) ini berasal.
Namun apabila Madura menjadi sebuah Provinsi, apa identitas Jawa Timur kedepannya? Dari pakaian adat, senjata tradisional, lagu daerah yang selama ini provinsi Jatim selalu mempromosikan segala tentang Madura menadi icon Jatim, padahal mayoritas Jatim adalah suku Jawa.
Sebagai contoh Lagu Tanduk Majeng, senjata celurit dan pakaian adat Madura. Disini masihkah ada yang mengatakan bahwa Jatim masih menganak tirikan Madura?
Apa Identitas Jawa Timur Kedepan?
Kembali pada judul, apa yang akan dilakukan jawa timur setelah Madura terlepas dari jawa timur? Sebenarnya Jatim masih memiliki kartu as sebagai identitasnya, tidak lain adalah dari sebuah kota yang dimana kakak raden harya panoleh penguasa Sumenep, yang merupakan kiblat dari Madura berada.
Kota tersebut adalah Ponorogo yang sudah terkenal akan kesenian Reog dan para warok, disini warok adalah Gelar yang harus dapat dibedakan dengan kosakata Carok, yang merupakan gaya bertarung mengunggunakan clurit.
Apabila ditelusuri, jatim sudah lama menggunakan reog sebagai identitas seperti yang ada pada perbatasan jawa timur dan jawa tengah terdapat gapura dengan hiasan patung reog dan reklame besar dengan kata sambutan “selamat datang di jawa timur” yang berada tidak jauh dari pondok Gontor Putri keamatan Mantingan, Kota Ngawi. Gontor Putri merupakan cabang dari pondok Gontor Modern yang berasal dari desa Gontor Kecamatan Mlarak Kota Ponorogo.
Selain itu, dapat dilihat pada wisata jawa timur di Sengkaling kota Batu yang dibuat sejak zaman pak Harto. Pada peta wisata tersebut, Reog Ponorogo merupakan satu-satunya wisata budaya yang ada, padahal di kota lain memiliki kesenian lain, tetapi lebih di tonjolkan wisata alamnnya.
Pakaian Adat Jawa Timur kedepan.
Banyak yang mengira bahwa antara Ponorogo dan Madura itu sama, padahal salah besar. Yang kata dari pakaian adat, suka memelihara kumis, alat musik, karakter, makanan dan apapunlah. Sekarang mari kita sisir teliti persamaan tersebut yang akan menjadi pembeda.
Di karesidenan madiun terdapat kota bagaian madiun, ponorogo, magetan, ngawi dan pacitan. Karesidenan ini banyak mendapat julukan seperti Mataraman dan kulonan. Menariknya kerasidenan madiun ini tidak dapat dipisahkan dari akar historisnya yang bernama Wengker.
Wengker merupakan nama lain suatu tempat yang juga merupakan provinsi dari kerajaan majapahit yang meliputi kota madiun, ngawi, magetan, pacitan, wonogiri, karanganyar, trenggalek. Sedangkan orang yang tinggal di wengker saat ini bernama suku jawa Ponoragan, Jowar (jowo Warok) yang harus dapat di bedakan dengan orang jawa mataraman.
Sejarahnya wengker menjadi ponorogo adalah, penguasa wengker melakukan pemberontakan kepada kerajaan majapahit. setiap majapahit menyerbu wengker tetapi selalu kalah beberapa kali hingga bersekutunya majapahit dengan demak bintoro, saat tersebut panglima perang dilakukan oleh anak brawijaya V dan masuk islam. Perskutuan ini masih saja kalah perang dengan wengker, hingga dirayulah putri penguasa wengker untuk mencuri senjata andalah ayahnya.
Saat wengker tanpa senjatanya diserbu oleh majapahit dan demak bintoro, wengker pun ditaklukan dan di beri nama ponorogo dengan bupatinya bernama raden batoro katong. Sedangkan adiknya raden aryo panoleh menjadi penguasa sumenep dan seringkali berkunjung ke tempat kakaknya.
Jadi jangan heran pakaian orang Madura terlihat mirip dengan pakaian orang ponorogo, sate Madura dengan sate ayam ponorogo yang masih menggunakan tusuk lidi, alat musik saronen dari selompret, ataupun karakter orang ponorogo yang dulu adalah warok jendral perang majapahit di terapkan di tempat adik batoro katong berkuasa.
Sejarah orang Madura selalu dikaitkan dengan pemberontakan trunojoyo, karena bagaimanapun masih mengikuti kakaknya, padahal Madura dalam sejarah majapahit merupakan negeri yang damai, penolong dan santun.
Perbedaan pakaian adat suku Madura dan adat Ponoragan.
Ikat kepala
Madura bernama odeng dengan penggunaanya rambut dapat dilihat. ponorogo bernama udeng warna hitam yang memiliki puluhan jenis model udeng yang nyentrik.
pakaian atasan
Madura bernama pesak berwarna hitam. ponorogo bernama penadon berwarna hitam dengan memiliki model fashion yang khas seperti ada garis merah pada dalamnya, pada punggung terdapat lipatan kain, dan kain depan belakang tidak saling terhubung, melainkan terdapat tambahan kain yang menyebabkan penggunanya telihat ramping.
Kaos bergaris
Madura bernama loreng dengan warna merah putih atau hitam putih. Ponorogo bernama lorek dengan warna merah putih, hitam putih dan merah hitam.
Sabuk ikat pinggang
Madura bernama sabuk haji berwarna hijau terbuat dari kain, juga biasa dipakai pendekar betawi dan sunda. Ponorogo bernama sabuk othok, umumnya berwarna hitam terbuat dari kulit asli hewan, tetapi ada uga dari kulit harimau.
Celana
Madura bernama komboran berwarna hitam dengan panjang sepertiga. Ponorogo bernama kombor berwarna hitam dengan garis warna merah di dalamya apabila di tekuk dan lebih longgar.
Batik
Madura menggunakan batik jawa parang atau batik motif bunga madura. Ponorogo menggunakan batik irengan.
Untuk Ponorogo masih menggunakan sebuah tali kolor besar yang merupakan senjata andalan warok, tidak melukai kulit secara serius tetapi melukai organ dalam tubuh. tidak lebih seperti yang dipakai boneka manekin di TMII anungan Jawa Timur.
Pakaian adat Madura sebagaian besar di gunakan di kota sumenep, pamekasan, sampang, bangkalan dan tapal kuda. sedangkan pakaian adat ponorogo di gunakan di kota Ponorogo, madiun, magetang, ngawi, pacitan, wonogiri, karanganyar, trenggalek, kediri, dan kota-kota yang memiliki kesenian reog ponorogo.
Adat Madura Adopsi Adat Ponorogo
Dari penjelasan diatas sudah terlihat bedanya, di jawa tengah sebagaian seniman kuda lumping menggunakan pakaian adat orang ponorogo, karena memang dulunya di sebarkan oleh orang ponorogo. Tetapi tidak di buat seperti penadon, melainkan seperti atasan bisa hanya saja diberi garis warna merah pada luar tidak di dalamnya.
Saat ini, Hal tersebut di tiru oleh seniman Madura, karena dirasa bahwa pakaian adat ponorogo lebih berwibawa. Hanya saja bukan garis warna merah yang di terapkan, melainkan menggunakan motif dengan warna utamanya merah atau batik Madura warna merah.
Selain pemberian warna pada pesak, model fashion pesak di sesuaikan agar terlihat ramping dan adanya lipatan pada punggung meskipun tidak sama persis dengan penadon. Selain atasan juga pada celana longgar juga di gunakan, seni bela diri asal madiun menerapkan pakaian adat ponorogo pada seragam perguruan, tetapi perguruan bela diri Madura tidak menggunakan celana longgar.
Peniruan terjadi karena saat di Surabaya, terbaurnya seniman reyog dan Madura saat pentas budaya. selain itu juga melalui dari sepeda tua yang dilakukan oleh sepeda tua sampang Madura, karena banyaknya peserta onthel menggunakan adat ponorogo meski bukan dari ponorogo.
Selain itu, blangkon Madura sebenarnya merupakan blangkon jawa timur atau Surabaya yangyang biasa di gunakan oleh penari remo dan ludruk. Remo tercipta hasil dari gerakan dan pakaian jathilan reyog dengan blangkon ujung tali menghadap ke atas yang berarti banci.
Ya memang, penari jathilan dulunya adalah seorang laki-laki remaja tampan yang di rias perempuan, maka tak heran juga seluruh peran wanita pada ludruk adalah banci.
saat ini, celana yang digunakan seniman madura adalah celana kombor yang sangat longgar bahkan lebih longgar dari celana adat ponorogo. padahal perguruan beladiri pamur yang berdiri tahun 1951 dan joko tole menggunakan celana yang tidak begitu longgar, berbeda lagi dengan perguruan bela diri dari madiun yang menggunakan celana yang longgar. bahkan berbagai jenis bela diri apapun datang ke ponorogo, pasti banyak anggota yang memodif celena seragam bela dirinya dengan celana yang begitu longgar. hal ini dilakukan sebagai bentuk spirit generasi penerus warok.
para kiai madura kini menyebut dirinya sebagai kiai laksana warok, dimana kata warok berasal dari kata wiro'i yang berarti sangat berhati-hati. bahkan seniman madura lebih menonjolkan penggunaan pecut yang biasa di gunakan seniman reog daripada clurit tajamnya.
Terlebih Reog Ponorogo berada di seluruh kota di Jawa timur, hingga Madura. Orang Tengger yang memiliki adat luhung pun ketularan menjadi ponorogoan. begitu juga terjadi dengan berbagai kelompok adat di jawa timur seperti Samin, Osing, Arekan, pendalungan. tidak heran kaos reog selalu menghiasi tempat-tempat wisata di berbagai daerah.
Dengan demikian, masyarakat awam sudah tidak bingung mana madura dan ponorogo
Selamat Kepada Madura yang telah menjadi Provinsi Mandiri.
Jangan Lupakan Saudara Tuamu, Jawa Timur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H