Keterbatasan dana, dan tidak seimbangnya jumlah volunteer dan alat transportasi GKM, membuat Asni dan para relawan lainnya terkadang harus berjalan kaki untuk bertemu dengan anak didik mereka. Dan Ketika hujan, jalan yang mereka lewati menjadi becek dan semakin susah untuk ditempuh. Bahkan hingga kini GKM belum mampu menyediakan mobil operasional yang sangat dibutuhkan untuk membantu mobilitas para relawan.
Akan tetapi semua itu tidak membuat Asni dan para relawan GKM menjadi patah semangat. Justru mereka menjadikan keterbatasan itu sebagai tantangan yang harus bisa mereka lewati. Dan hasilnya sampai hari ini, kawasan Puulonggida itu masih menjadi salah satu daerah binaan utama GKM.
Berangkat dari kesuksesan di Puulonggida, kini Asni bersama GKM sudah berhasil merintis empat daerah binaan utama di wilayah pinggiran Kota Kendari. Daerah-daerah binaan baru GKM kini meliputi Kampung Pemulung di kawasan Lepo-Lepo, Kampung Pemulung kawasan Kantor BPK, serta di kawasan SDN 20 Baruga dan SDN 19 Mandonga.
Kegiatan yang mereka lakukan pun kini tidak terbatas pada aktivitas pengajaran rutin, tetapi juga berbagai kegiatan sosial di bidang pendidikan yang bersifat tahunan, mulai dari distribusi buku, pendirian rumah baca, hingga penyediaan seragam sekolah. Kini kegiatan-kegiatan seasonal itu juga tidak hanya dilakukan di wilayah Kota Kendari, tetapi telah merambah ke berbagai kabupaten lain di Sulawesi Tenggara.
Asniwun sendiri kini lebih banyak menghabiskan waktunya di Unaaha, kota lain di di Sultra, sebagai pelayan masyarakat di sebuah instansi hukum pemerintah. Akan tetapi perempuan berusia 27 tahun ini masih tetap memilih aktif sampai sekarang sebagai koordinator GKM. Bagi Asni, kesibukan profesionalnya sehari-hari sama sekali tidak akan mengganggu keinginannya untuk mengabdi pada kemanusiaan.
Semangat kemanusiaan yang sama pun ditunjukkan oleh rekan-rekan Asni di GKM (lihat profil mereka disini). Sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa dan profesional muda dengan segudang kesibukan masing-masing setiap harinya. Akan tetapi komitmen mereka untuk memperbaiki dunia pendidikan di Indonesia, menjadi penyemangat dalam mengatasi rasa lelah dan kejenuhan yang terkadang datang menghampiri.
Masa Depan Pendidikan yang Lebih Baik
Apa yang dilakukan oleh Asniwun Nopa dan Gerakan Kendari Mengajar adalah salah satu langkah nyata untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik di Indonesia. Dan itu sangatlah penting sebab pendidikan adalah kunci keberhasilan pembangunan suatu bangsa. Investasi di bidang pendidikan dan penelitian adalah jalan utama menuju sebuah kemandirian ekonomi dan kemajuan peradaban.