Bagaimana tidak, bahkan segala macam aktivitas yang menyangkut anggaran maupun rapat kebijakan pemerintah DKI, bisa diakses oleh publik secara langsung dan setiap saat melalui kanal youtube Pemda DKI.
Reformasi Birokrasi itu juga terlihat jelas dalam urusan administratif seperti proses pengurusan KTP. Dulu, untuk mendapatkan KTP Jakarta harus melalui proses yang sangat rumit yang bahkan melibatkan berbagai macam jenis "uang pelicin", dan saya sendiri mengalami pengalaman tersebut. Kini proses pengurusan KTP (e-KTP) Jakarta sudah sangat mudah. Dan beberapa petugas terkait yang ketahuan melakukan pungutan liar kini telah diberhentikan oleh Pemda DKI.
Pemberantasan Korupsi adalah hal yang paling identik dengan Pak Ahok sebagai pimpinan DKI Jakarta. Dan hal itu membuat beliau dan pemerintah DKI kini sangat disegani dalam urusan yang satu ini. Selama masa kepemimpinan Ahok, Pemda DKI banyak memberhentikan pegawai-pegawai yang terlibat korupsi.
Progres yang Nyata
Lantas, apakah pembangunan Jakarta sudah berjalan sempurna? Tentu saja—by any objective measure—jawabannya, TIDAK. Akan tetapi dari semua potret singkat pembangunan Jakarta yang saya paparkan di atas, kita semua bisa menyaksikan sendiri kenyataan di lapangan, bahwa progres pembangunan itu nyata adanya. Dan seperti yang sudah sempat saya sebutkan di awal, progres tersebut sangatlah signifikan, tidak hanya dari dari intensitas perubahannya yang lebih baik, tetapi juga dari segi kemanfaatannya untuk warga Jakarta.
Lastly, perjuangan belum selesai. Progres ini tentu saja masih perlu ditingkatkan. Dan sebagai bagian dari kelompok progressive, saya sangat mendukung keberlanjutan pembangunan ini. Jadi, akan sangat disayangkan jika semua kesuksesan pembangunan ini bisa berpotensi terhambat atau bahkan terhenti sama sekali, jika ada perubahan kepentingan politik pimpinan DKI Jakarta yang baru nantinya. So, to be safe, lebih baik tetap pada pimpinannya yang sudah terbukti "kerja nyata"-nya sekarang ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H