"Oh iya, nomornya berapa mas?"
 Aku mengambil selembar kartu nama di laci dekat stang dan memberikan padanya.
 "Ini beneran mas?" tanya perempuan itu sedikit heran.
 "Emang ga boleh mbak, tukang ojek punya kartu nama?"
 "Keren mas. Baru kali ini Aku ketemu tukang ojek yang pakai kartu nama.
 "Biasa aja mbak."
 Kemudian kami melaju ke Ampera Subarang...
 ***
 Setelah sholat dan makan siang, Aku kembali menuju Ampera Subarang. Setibanya di sana, perempuan itu melambai dari dalam, memintaku masuk dengan isyarat tangannya.
 "Bentar ya mas, Aku lagi bikin berita." kata perempuan itu begitu Aku sampai di meja makannya. Meja di hadapannya sudah bersih dari piring-piring, hanya ada segelas jus jeruk sekarang.
 "Duduk di sini aja mas, sambil nunggu. Mau minum apa mas? Aku traktir" katanya lagi, tanpa mengalihkan pandangan dari BB yang dipencet-pencet dengan dua jempolnya.