Mohon tunggu...
adam irwansyah lubis
adam irwansyah lubis Mohon Tunggu... Sales - Karyawan swasta/sales advisor

Traveling, olahraga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengaruh dan Perkembangan Bahasa Gaul di Media Sosial

31 Oktober 2022   10:05 Diperbarui: 8 Desember 2022   23:35 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hai kawula muda,

kalian tahu apa yang dimaksud dengan media sosial? Media sosial atau yang biasa disebut sosial media adalah platfrom digital yang digunakan untuk berkomunikasi dengan teman, saudara ataupun orang yang tidak kita kenal, kita juga dapat melihat, memposting dan merepost berupa foto, vidio dan tulisan. Terdapat begitu banyak aplikasi media sosial seperti facebook, instagram, telegram, snapchat, line, twitter dan masih banyak lagi. Media sosial atau sering di sebut juga sebagai sosial media adalah platform digital yang menyediakan penggunanya untuk saling berinteraksi, mulai dari membagikan konten berupa kutipan, foto, dan video. 

Menurut TiNewss.Com - Ada setidak nya sekitar 191,5 juta  pengguna media sosial di Indonesia pada januari 2022. Jumlah pengguna media sosial di Indonesia tercatat pada awal tahun 2022 saja setara dengan 68 % dari total kapasitas penduduk indonesia.

Di zaman milenial ini, tentunya kita sering mendengar bahasa-bahasa singkatan atau populernya adalah bahasa "gaul". Berkembangnya media sosial tak hanya sebagai sarana komunikasi tetapi juga hiburan, membuat banyak orang kini menjadi lebih kreatif. Termasuk dalam membuat singkatan-singkatan bahasa gaul. 

Berbagai macam bahasa gaul di media sosial sebenarnya bukan lah hal yang baru. Hanya saja seiring berjalannya waktu dan teknologi, kosa kata bahasa gaul pun semakin bertambah. 

Istilah-Istilah bahasa gaul kini banyak digunakan orang karena sebagian besar dari mereka tidak ingin merasa ketinggalan zaman. Ada beberapa contoh bahasa gaul yang tengah viral baru - baru ini, yaitu : 

1. Slebew

Kata 'slebew' kini tengah banyak digunakan oleh para kreator dan pengguna media sosial Tiktok. 

2. YGY

Di media sosial, YGY berarti ya guys ya, atau ya gaes ya. 

3. Bestie

Sebutan atau sapaan akrab kepada teman. 

4. Cringe

Cringe sendiri memiliki arti meringis atau bergidik. 

5. Pargoy

Pargoy merupakan singkatan dari partai goyang. Kata ini dipakai juga untuk nama jogetan di Tiktok.

6. Bund

Kata bund jadi bahasa gaul yang sering digunakan di media sosial. Bund merupakan singkatan dari kata bunda.

Disamping itu, terdapat banyak manfaat dan dampak positif dari bersosial media seperti, memperluas jaringn dengan orang baru, penyebaran informasi dengan teman atau saudara, jarak dan waktu bukan lagi menjadi suatu halangan untuk berkomunikasi dan juga bisa untuk memulai bisnis(berbisnis).  

Selain dampak positif diatas adapula dampak negatif yang disebabkan dari sosial media seperti, menurunnya interaksi secara langsung, sehingga tak jarang dapat memicu sebuah konflik (ketika sedang saling mengirim pesan atau telepon karena tidak terlihatnya emosi atau eksperi dari lawan bicara).

Adapun dampak negatif yang timbul dalam penggunaan media sosial pada remaja ialah menjadi malas dan cenderung jarang bersosialiasi secara langsung dengan orang lain atau masyarakat sekitar, sehingga berpotensi membuat para remaja menjadi pribadi yang anti terhadap sosial di lingkungan nya. Membuat orang-orang kecanduan internet dan rentan terhadap pengaruh buruk orang lain, serta banyaknya kesalahan penggunaan bahasa yang tidak benar pada postingan para pengguna media sosial. 

Ditinjau dari makna kalimatnya, diketahui bahwa banyak tulisan dalam media sosial yang mengalami penyimpangan makna secara pragmatis. Penyimpangan tersebut tampak dari munculnya unsur-unsur sarkasme yang masuk kedalam kalimat. 

Adapun sarkasme yang paling "sering" muncul dan digunakan para penulis pesan dalam media sosial adalah penggunaan kata-kata yang termasuk dalam kelompok kata kasar, umpatan, sindiran, ejekan, serta penggunaan sebutan atau julukan pada orang lain dengan tidak menghormati atau bahkan berujung ke penghinaan. 

Selain mengandung sindiran, penggunaan sarkasme juga terdapat makna bahwa seorang penutur dengan "sengaja" melakukan usaha untuk mengganti kata-kata yang bermakna biasa dengan kata-kata lain yang dapat mengalami penyimpangan arti atau makna. 

Itu sebab nya sangat penting bagi kita untuk mengetahui tatakrama atau etika dalam bersosial media mulai dari hal kecil, seperti tutur kata dan penggunaan bahasa yang baik dan benar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun