Kurangnya perhatian terhadap kondisi kandang sapi di peternakan sapi tengah kota dan daerah industri rumahan yaitu di Sanan, Kelurahan Purwantoro, Kota Malang menjadi salah satu lanjutan dari program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh LPPM UB.
Dalam hal ini, LPPM UB menugaskan ahli di bidang peternakan langsung yaitu Prof.Dr.Ir. KUSMARTONO, M.S. didampingi oleh Prof. Dr. Ir. WORO BUSONO, MS. dan beberapa tim lainnya meninjau langsung kondisi lapang.
Setelah sebelumnya LPPM UB melakukan pembangunan digester biogas di lokasi yang sama dengan pembangunan kandang sehat. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi limbah kotoran sapi yang dibuang langsung ke aliran sungai. Kegiatan pengabdian tersebut dilakukan secara bertahap untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam mengelola kualitas lingkungan.
Ditemani ketua RW 15 Pak Ipung dan Mas Adam dari tim lingkungan serta Bu Dr. Atiek Iriany mencoba melakukan upaya dalam penyelamatan lingkungan sanan supaya tidak ikut mencemari aliran sungai.
"Pembangunan kandang sehat ini akan segera dilakukan karena kondisi lingkungan yang sudah mengkawatirkan dan banyaknya kandang sapi yang berada di sepadan sungai", himbau Prof Kusmartono. "Kami sudah mengukur luasan dan menggambarkan bentuk kandang sehat yang akan dibangun dimana kotoran sapinya nanti tidak langsung dibuang ke lingkungan, tetapi masuk dalam digester biogas yang sudah terbangun sebelumnya sebanyak 2 unit, sehingga akan mengurangi limbah kotoran sapi karena sudah termanfaatkan untuk biogas dan pupuk organik", lanjutnya.
Model pemberdayaannya adalah pendampingan warga untuk mencoba melakukan perubahan secara perlahan, karena yang kami harapkan adalah kesadaran dan selanjutnya warga dengan sendiri merubah bentuk kandang sapi yang dimiliki.
Kegiatan pendampingan dan pemberdayaan yang dilakukan bukan kegiatan secara namun kegiatan yang berkesinambungan dan seterusnya sampai masyarakat sudah berhasil menciptkan sendiri kandang sehat yang ramah lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H