Mohon tunggu...
Adam Afrixal Sinuraya
Adam Afrixal Sinuraya Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Penulis Biasa

Seorang pelajar seumur hidup. Saya ingin berbagi pemikiran dan pengalaman saya lewat berbagai hal. di kompasiana saya ingin belajar menulis lebih lanjut. https://www.adamafrixal.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dilema Energi Migas Indonesia

8 September 2016   11:45 Diperbarui: 8 September 2016   18:34 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peraturan eksplorasi yang ada perlu dibenahi, terutama mengenai peraturan yang tumpang tindih dan pajak yang membebani pihak investor untuk menarik investor dan memanjakan kontraktor.

revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 79 Tahun 2010 Tentang Biaya Operasi Yang Dapat Dikembalikan Dan Perlakuan Pajak Penghasilan Di Bidang Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi menyangkut penghapusan pajak-pajak, pemberian insentif dan pola bagi hasil yang fleksible merupakan beberapa perubahan dari PP tersebut yang diharapkan dapat menggugah minat investor kepada migas Indonesia (ESDM, 2016).

Salah satu perubahan yang penting dari PP juga menyangkut porsi bagi hasil , dimana kontraktor migas akan ditingkatkan dari 15 persen menjadi (maksimum) 40 persen untuk menarik minat investasi (Nirmala, 2016).

  • Menggalakan eksplorasi migas, terutama dibagian lautan yang memiliki potensi cadangan migas yang tinggi. Indonesia baru baru ini mengadakan kerja sama ngan TNI AL untuk melakukan eksplorasi di laut untuk menemukan sumber cadangan migas yang baru (Berita Trans, 2016).

  • Melakukan survei seismic dan G&G untuk memperbarui minimnya data. Database eksplorasi migas penting saat pemerintah ingin menawarkan investasi migas kepada perusahaan migas lokal maupun asing (CNN Indonesia, 2016).Data awal inilah yang akan meyakinkan investor tertarik berinvestasi di wilayah Indonesia.

  • 2. Persiapan Masa pan Migas Indonesia

    Potensi Migas Indonesia
    Potensi Migas Indonesia
    Hal yang pasti kita akan hadapi di masa pan adalah kelangkaan migas sebagai bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui. Indonesia tidak dapat terus bergantung pada sumber daya migas yang memiliki cadangan terbatas (Kabar Bisnis, 2011). Akan ada saatnya , migas tidak dapat digunakan lagi sebagai bahan bakar utama manusia. Oleh karena itu, selagi masih ada cadangan yang tersedia, hendaknya kita memanfaatkan dan memberdayakan kekayaan itu untuk mempersiapkan diri di masa pan untuk menghindari adanya krisis energi. Ada dua hal yang patut yang penting untuk dikembangkan oleh Indonesia dalam mengahadapi keadaan migas dunia dimasa pan, yakni Sumber daya manusia dan Energi Alternatif.

    Sumber daya manusia merupakan penggerak utama dalam kemajuan bangsa. Bayangkan skenario dimana Indonesia mampu mengeksplorasi 100% potensi migas yang ada, namun masih ada mafia mafia migas berkeliaran di Indonesia. Pengelolaan berlanjut dari eksploitasi migas tidak akan berjalan sesuai rencana. Bukan hanya dari segi akhlak yang diperlukan, kompetensi teknis masih merupakan suatu tuntutan wajib yang harus dimiliki sumber daya manusia. Dibutuhkan otak otak cerdas untuk dapat memaksimalkan potensi alam indonesia dan mengembangkan energi alternatif. Dan saya yakin tidak mudah mengembangkan pola pikir sumber daya manusia yang dapat mendukung energi alternatif.

    Indonesia sebenarnya negri yang sangat kaya akan energi alternatif seperti panas bumi, tenaga surya, gas non konvensional, dan bioenergi (Kristian, 2015). Akan tetapi, dari 801,2 Gigawatt (GW) potensi EBT yang dimiliki Indonesia, yang dimanfaatkan baru mencapai 1%, atau sekitar 8,66 GW. Pengembangan energi alternatif harus benar benar di tekankan di Indonesia, Indonesia harus mngoptimalkan produksi migas ngan meningkatkan eksplorasi dan memaksimalkan sumur-sumur migas yang ada, termasuk sumur tua yang masih banyak jumlahnya dan potensial untuk dieksploitasi.

    Semoga kita akan berhasil memanfaatkan potensi negri kita semaksimal mungkin dan dapat hidup di masa pan tanpa krisis energi.

    3. Referensi

    Aditya, A. D. (22 May 2016). Arab yang Kaya Minyak Sudah Kembangkan Energi Alternatif, RI Bagaimana? Di akses pada 9 September 2016, Eksplorasi.id: http://eksplorasi.id/arab-yang-kaya-minyak-sudah-kembangkan-energi-alternatif-ri-bagaimana/

    Berita Trans. (27 Agustus 2016). Luhut: Kapal TNI AL Dilibatkan Cari Cadangan Migas. Di akses pada 9 September 2016, Berita Trans: http://beritatrans.com/2016/08/27/luhut-kapal-tni-al-dilibatkan-cari-cadangan-migas/

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun