Mohon tunggu...
Adam RaihanAulia
Adam RaihanAulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi UNJ 2O19

Tugas Mata Kuliah Manajemen Pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Program Rumah Kreatif Banten dalam Meningkatkan Pendidikan dan Keterampilan Remaja

23 Desember 2021   19:28 Diperbarui: 23 Desember 2021   19:28 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sama halnya dengan pelatihan melukis, pelatihan sablon merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat di bidang keterampilan untuk mengembangkan potensi masayarakat. Sasarannya ditujukan kepada remaja yang putus sekolah di usia 15-22 tahun. Dengan adanya pelatihan ini masyarakat mampu dan mandiri dan bisa memiliki penghasilan dari keahlian tersebut.

Keterampilan Limbah Sampah

 Memanfaatkan sampah barang bekas bisa mendapatkan dua keuntungan yaitu keuntungan dari segi komersil dan bagi kehidupan kita sehari-hari. adapun hasil dari kegiatan ini berupa, celengan, vas bunga, wadah pensil, bingkai foto, dan barang yang menilai ekonomis lainnya.

Analisis penulis :

Menurut pendapat saya pribadi, program ini sangat cocok untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di provinsi Banten khusunya di Kota Serang, terkait dengan permasalahan rendahnya tingkat pendidikan. Karena program ini menjangkau masyarakat kalangan bawah yang tidak mendapatkan hak atas pendidikannya. Keberadaan Rumah Kreatif Banten ini juga memberikan banyak manfaat untuk kehidupan warga sekitarnya. Adapun manfaat-manfaatnya sebagai berikut, mereka juga tidak hanya mendapat pendidikan dasar secara umum tetapi juga memberdayakan softskill dan menciptakan keterampilan yang kreatif untuk bekal mereka nanti di dunia kerja.

Dalam kegiatan Rumah Kreatif banten pada program TKP misalnya, anak-anak telah memanfaatkan taman baca untuk belajar serta menambah wawasan dari sikap membaca. Selain itu juga remaja dapat memanfaatkan hasil dari pelatihan menggambar, sablon dan kerajinan limbah sampah guna menambah pengetahuan pada anak-anak dan remaja. Adanya pemberdayaan yang dilakukan Rumah Kreatif Banten juga membuat anak-anak, reamaja, perempuan dan pengunjung membuka ruang kreativitas untuk memanfaatkan limbah sampah seperti kertas, kayu, dan lain-lain dengan berbagai ide-ide yang dimiliki mereka setelah diberikan pelatihan keterampilan.

Selain manfaat pendidikan, terdapat juga manfaat ekonomi yang didapatkan dari keberadaan Rumah Kreatif Banten dalam memberdayakan remaja dan kaum perempuan. 

Pemberdayaan anak-anak dan remaja melalui kegiatan TKP dapat memberikan pengaruh dalam peningkatan ekonomi. Hasil dari kegiatan melukis, menggambar, menyablon, keterampilan barang bekas dari kelaras (pelepah pisang) dan klobot (kulit jagung kering) dijadikan mata pencaharian bagi remaja dengan menjual hasil dari kegiatan tersebut.Dari beragam manfaat tersebut telah menunjukan bahwa program ini telah mencapai tujuan dari pemberdayaan itu sendiri. Yaitu memperkuat kekuasaan masyarakat khususnya kelompok lemah yang memiliki ketidak berdayaan, baik karena kondisi internal (misalnya persepsi mereka sendiri), maupun karena kondisi eksternal (misalnya ditindas oleh struktur sosial yang tidak adil). 

Program ini pun sejalan dengan pendekatan partisipatif yaitu menempatkan masyarakat sebagai titik-pusat pelaksanaan pemberdayaan. Dimana tujuan dari pemeberdayaannya adalah demi kepentingan masyarakat itu sendiri. Selain itu ini juga sesuai dengan pendekatan pemberdayaan yang berkelanjutan, karena masyarakat dapat terjamin keberlanjutannya dimana masyarakat tidak boleh menciptakan ketergantungan, tetapi harus mampu menyiapkan sendiri manfaat yang telah diperoleh agar pada suatu saat mereka akan mampu secara mandiri untuk melanjutkan softskill yang telah diberikan.

PENUTUP :

Pendidikan dan keterampilan memiliki peranan penting dalam menciptakan kualitas sumber daya manusia yang ahli di bidangnya. Dengan rendahnya pendidikan didalam suatu masyarakat, akan menghasilkan kualitas sumberdaya manusia yang buruk dan akan berujung pada masalah kemiskinan. Angka rata-rata lama sekolah yang rendah menjadikan Provinsi Banten memiliki IPM dan kualitas sumber daya manusia yang rendah pula. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun