Barangkali buat saya, masanya sudah lewat untuk menulis yang berat-berat. Coba, bagaimana bisa menulis yang bernas berisi kalau saya lebih suka "leyeh-leyeh". Maunya yang enteng dan gampang, pantang yang rumit dan berbelit. Orang betawi bilang ke orang macem saya ini, "biarin aje nanti juga kepentok sendiri, baru tau rasa".
Nah, barusan saya mendengarkan sebuah lagu milik Bob Dylan, judulnya "You're Gonna Make Me Lonesome When You Go". Judul sih memang panjang, tapi bisa ditebak pasti cuma sebuah lagu "cemen" alias remeh-temeh, apalagi kalau bukan masalah cinta-cintaan. ('Kan tadi udah aye bilangin demen ame yang ringan aje) Â Â Â
Pas sampai di bait yang ini, saya benar-benar kaget sampai terjengkang ke belakang . Apa-apan nih, kok begini sih. Ini liriknya, Â
Situations have ended sad
Relationships have all been bad
Mine have been like Verlaine's and Rimbaud
Lihat 'kan? Ada larik yang bunyinya "mirip hubungan Verlaine dan Rimbaud". Kedua orang itu 'kan laki-laki, wah gak bener nih. Gak salah lagi ini sih LGBT.
Namun yang diceritakan Bob Dylan nyatanya hubungan normal antara pria dan wanita, hanya saja Bob Dylan mempersamakan hubungan itu sebagai hubungan kedua laki-laki yang disebutnya. Â Karena setelah larik tersebut dilanjutkan dengan
But there's no way I can compare
All them scenes to this affair
You're gonna make me lonesome when you go
Pasti ada cerita menarik yang menjadi alasan kuat, mengapa Bob Dylan memilih menuliskan analogi semacam ini. Meskipun dalam lagu Bob Dylan hanya menyapa kekasihnya dengan "kamu (you)" dan tidak tidak pernah menyebut kekasihnya "dia (he atau she)" tetapi jelas yang dimaksud adalah seorang wanita , ini lirik yang menggambarkan hal itu,
Purple clover, Queen Anne lace
Crimson hair across your face
You could make me cry if you don't know
***
Lalu darimana bisa tahu kalau Verlaine dan Rimbaud itu dua orang laki-laki?
Karena kedua orang tersebut adalah penyair pria terkenal Perancis. Sayangnya, cuma itu saja yang saya tahu. Selebihnya saya samasekali buta, baik mengenai karya-karya maupun biografi mereka. Apalagi hubungan mereka berdua sebagai pasangan kekasih.
Karena ada rasa ingin tahu, maka terpaksa googling. Yah, tadinya ingin mendengerkan lagu, sekarang mau tidak mau  malah harus cari-cari. Bagaimana bisa memahami isi lagu kalau ada bagian teks lagu itu yang masih samar-samar maknanya.
Dari sudutpandang yang lain, secara tidak langsung, sebenarnya hal ini makin memperjelas mengapa seorang "satria bergitar" memenangkan penghargaan khusus untuk para "pertapa dengan pena, tinta dan kertas". Karena banyak lagu Bob Dylan yang melukiskan kedekatan dirinya dan keakraban dengan karya-karya mereka itu.
***
Pada akhir tulisan saya kutip link yang merupakan bahan bacaan yang saya pilih karena sangat menarik (hanya mengenai Rimbaud, karena lebih mempesona dibanding Verlaine)
Sudah ah, kok jadi makin ruwet ribet 'mbulet gak karuan kaya' gini. Pindah ganti suasana dulu. Jenuh. sekarang waktunya mendengarkan Siti Badriah. nyanyi lagu "Lagi Syantik"
Nah begini ini 'kan lebih rileks.
Selamat berhari Minggu.
SEKIAN
https://indoprogress.com/2013/09/remeh-temeh-rimbaud/
https://www.kompasiana.com/embahnyutz1/55018803a3331198145115a6/world-writers-97-arthur-rimbaud  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H