Penulis: Agung Naufal Al Rasyid Rozak, Aisyah Nur Afifah, Annisa Yuliza, Azzahra Putri Mayasdi, M. Abdul Fateh (Kelompok 2 Pancasila, Mahasiswa Universitas Andalas)
Pemerintah menghimbau generasi milenial Indonesia untuk menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar di media sosial melalui #SelasaBahasa."Media sosial telah mengubah cara kita berkomunikasi, mengubah pola berbahasa kita. Sekarang terasa begitu minimnya penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar di media sosial, terutama di kalangan milenial," ujar Kepala Bagian Hukum dan Kerjasama Sekretariat Ditjen IKP, Mediodecci Lustarini dalam forum diskusi "Kongko Bareng Kolibri: Dari Bahasa Turun ke Hati" di CGV fX Sudirman Jakarta, Selasa (29/10/2019).
Penguasaan bahasa yang baik dan benar penting dilakukan. Sesuai dengan Undang Undang Republik Indonesia No. 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta lagu Kebangsaan.Â
Sejak awal pembentukannya, Bahasa Indonesia mencerminkan proses sosial, budaya, dan politik yang menjadi sikap bersama bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Bahasa Indonesia dapat dilihat sebagai cerminan sikap kebangsaan dalam memajukan Bhineka Tunggal Ika. Sebagai produk sosial-budaya yang beragam, Bahasa Indonesia memiliki beberapa karakteristik.
•Inklusif dan terbukaÂ
Berbagai bahasa daerah dan asing diserap dan menjadi bagian dari Bahasa Indonesia. Hal ini mencerminkan proses komunikasi dan interaksi masyarakat yang inklusif, termasuk dengan bangsa lain. Oleh karena itu, ide "pemurnian bahasa" bertentangan dengan prinsip inklusivitas yang merupakan inti dari Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia menjadi hidup karena sifat inklusifnya.
•Pluralis
Menerima perbedaan dan keragaman sebagai kekayaan bangsa. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mencerminkan Bhineka Tunggal Ika---keberagaman yang menjadi warisan bangsa. Bahasa Indonesia akan terus berkembang karena pluralisme merupakan intinya. Tanpa pluralisme, Bahasa Indonesia seperti tubuh tanpa jiwa.
•Demokratis dan egaliter
Semua orang dari berbagai status sosial, latar belakang, suku, dan agama dapat berkomunikasi langsung dengan bahasa yang sama. Tidak ada hierarki sosial dalam penggunaan Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, Bahasa Indonesia dengan cepat menjadi "bahasa kemanusiaan" di mana semua manusia setara di hadapannya.
•Bersifat pemersatu bangsa
Bahasa Indonesia diterima di semua daerah, wilayah, lintas agama dan etnis, baik di desa maupun kota, oleh perempuan dan laki-laki. Kehadirannya sebagai pemersatu sudah lebih tua dari Republik Indonesia itu sendiri. Dengan karakteristik tersebut, sikap anti-pluralis, anti-inklusivitas, anti-kesetaraan, dan yang memecah belah persatuan bangsa dapat dianggap ancaman bagi kelangsungan Bahasa Indonesia.
Oleh karena itu, inklusivisme, egalitarisme, dan pluralisme yang melekat pada Bahasa Indonesia perlu dikelola untuk kebutuhan pembangunan sosial, politik, dan ekonomi bangsa. Kebijakan yang memasukkan Bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing dalam pendidikan harus dapat meningkatkan peran Bahasa Indonesia sebagai peneguh identitas bangsa yang menyatukan keberagaman suku bangsa di Indonesia.
"Kalau bahasa Indonesia ini sudah digantikan dengan bahasa asing, karena kecenderungan terlebih anak-anak muda. Itu apakah identitas kita masih ada? Kalau bahasa Indonesia sudah digantikan bahasa Inggris misalnya, apakah masih bisa diketahui kita masih warga Indonesia?. Inilah sebagai renungan tersendiri sehingga dalam menghormati simbol negara salah satunya bahasa Indonesia, disamping ada bendera, lambang negara, serta lagu kebangsaan, juga bahasa menjadi salah satu simbol negara yang harus dihormati," terang Tirto Suwondo.
Tirto Suwondo berharap kecintaan masyarakat Nusantara terhadap Bahasa Indonesia tidak memudar. Salah satunya, dengan mengutamakan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sehingga dengan dukungan dari segala lini masyarakat dan dorongan Pemerintah melalui #SelasaBahasa, diharapkan bisa meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia supaya lebih eksis dan menjadi bahasa Internasional.
Sumber:
https://rembangkab.go.id/berita/dorong-penggunaan-bahasa-indonesia-yang-benar/amp/
https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/artikel-detail/854/bahasa-sebagai-pemersatu-bangsa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H