Mohon tunggu...
Actrl ___
Actrl ___ Mohon Tunggu... Lainnya - Social Media Strategis

Halo saya Citra Lestari saya seorang Social Media Specialist

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masih Yakin Tinggal di Pemukiman Padat Penduduk?

25 November 2022   15:14 Diperbarui: 25 November 2022   15:21 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih Yakin Tinggal Di Pemukiman Padat Penduduk?

Asrul (27), seorang karyawan swasta di Kota Malang ini bersiap hijrah ke Jakarta setelah mendapatkan pekerjaan baru sebagai Auditor di perusahaan konsultan keuangan.

Sebagai pribadi yang baru di Jakarta, Asrul memiliki pengetahuan yang terbatas perihal tempat tinggal.

Mengingat waktu yang sedikit untuk mencari, akhirnya ia memilih tinggal di rumah kontrakan di pemukiman penduduk di Jakarta Barat.

Sayangnya, belum sampai 6 bulan di sana, Asrul memilih pindah tempat tinggal karena sering kehilangan barang pribadi, seperti smartphone sampai pakaian. Terakhir, terjadi kebakaran yang tak jauh dari rumah kontrakannya.

Sekarang Asrul memilih membeli rumah di Perumahan Subsidi Daru Estate, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, Banten, demi mendapatkan ketenangan karena di sana lingkungannya asri khas pedesaan.

Sekadar informasi, bisa dikatakan hampir sulit mendapati pemukinan yang memberikan rasa tenang di Jakarta mengingat Ibukota sudah padat penduduk.

Ini berlandaskan hasil lansiran tempo (29/9/2020), saat Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, menyebut kepadatan penduduk DKI Jakarta saat ini telah mencapai 16.704 jiwa per kilometer persegi, atau setara dengan 118 kali lipat bila dibandingkan dengan kepadatan penduduk Indonesia yang hanya 141 jiwa persegi hasil proyeksi penduduk tahun 2020 dibagi dengan luas daratan Indonesia.

Tak ubahnya pengalaman buruk yang menimpa Asrul, tinggal di pemukiman padat memang menyimpan segudang masalah. Apa aja? Nih..

  • Tetangga rese

Namanya padat penduduk, potensi punya tetangga yang rese udah barang jadi bakalan ada. Macam-macam, ada tetangga yang julid, ada yang berisik, suka minjem duit tapi ga dibalikin. Pokoknya banyak deh macemnya.

  • Berisik

Masih ada kaitannya sama tetangga, tinggal dipemukiman padat udah pasti berisik. Anak-anak yang lari-larian kesana kemari, para pemuda yang kerjaannya nongkrong sampai pagi, sampai tetangga yang suka nyalain speaker terlalu kencang.

  • Kriminal

Pemukiman padat pendudukmenjadi wilayah yang menggiurkan bagi para pelaku kriminal, karena di sana ada banyak motor yang bebas terparkir minim penjagaan, smartphone (Anak-anak biasanya yang jadi korban), copet, sampai katanya babi ngepet (upss)

  • Kebakaran

Jangan heran kalau berita kebakaran sering terjadi di pemukiman penduduk kaya di Tambora, Jakarta Barat.

Sebab (Contoh: Tambora) banyak banget kabel yang kusut, lalu dirumah-rumah warga juga tata kelistrikan tidak sesuai dengan standar. Makanya banyak penyebab kebakaran di pemukiman penduduk di Jakarta itu mayoritas disebabkan oleh arus pendek listrik.

Lumayan ngerikan tinggal di pemukiman padat penduduk?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun