Masih Yakin Tinggal Di Pemukiman Padat Penduduk?
Asrul (27), seorang karyawan swasta di Kota Malang ini bersiap hijrah ke Jakarta setelah mendapatkan pekerjaan baru sebagai Auditor di perusahaan konsultan keuangan.
Sebagai pribadi yang baru di Jakarta, Asrul memiliki pengetahuan yang terbatas perihal tempat tinggal.
Mengingat waktu yang sedikit untuk mencari, akhirnya ia memilih tinggal di rumah kontrakan di pemukiman penduduk di Jakarta Barat.
Sayangnya, belum sampai 6 bulan di sana, Asrul memilih pindah tempat tinggal karena sering kehilangan barang pribadi, seperti smartphone sampai pakaian. Terakhir, terjadi kebakaran yang tak jauh dari rumah kontrakannya.
Sekarang Asrul memilih membeli rumah di Perumahan Subsidi Daru Estate, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, Banten, demi mendapatkan ketenangan karena di sana lingkungannya asri khas pedesaan.
Sekadar informasi, bisa dikatakan hampir sulit mendapati pemukinan yang memberikan rasa tenang di Jakarta mengingat Ibukota sudah padat penduduk.
Ini berlandaskan hasil lansiran tempo (29/9/2020), saat Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, menyebut kepadatan penduduk DKI Jakarta saat ini telah mencapai 16.704 jiwa per kilometer persegi, atau setara dengan 118 kali lipat bila dibandingkan dengan kepadatan penduduk Indonesia yang hanya 141 jiwa persegi hasil proyeksi penduduk tahun 2020 dibagi dengan luas daratan Indonesia.
Tak ubahnya pengalaman buruk yang menimpa Asrul, tinggal di pemukiman padat memang menyimpan segudang masalah. Apa aja? Nih..
- Tetangga rese
Namanya padat penduduk, potensi punya tetangga yang rese udah barang jadi bakalan ada. Macam-macam, ada tetangga yang julid, ada yang berisik, suka minjem duit tapi ga dibalikin. Pokoknya banyak deh macemnya.
- Berisik
Masih ada kaitannya sama tetangga, tinggal dipemukiman padat udah pasti berisik. Anak-anak yang lari-larian kesana kemari, para pemuda yang kerjaannya nongkrong sampai pagi, sampai tetangga yang suka nyalain speaker terlalu kencang.
- Kriminal
Pemukiman padat pendudukmenjadi wilayah yang menggiurkan bagi para pelaku kriminal, karena di sana ada banyak motor yang bebas terparkir minim penjagaan, smartphone (Anak-anak biasanya yang jadi korban), copet, sampai katanya babi ngepet (upss)
- Kebakaran
Jangan heran kalau berita kebakaran sering terjadi di pemukiman penduduk kaya di Tambora, Jakarta Barat.
Sebab (Contoh: Tambora) banyak banget kabel yang kusut, lalu dirumah-rumah warga juga tata kelistrikan tidak sesuai dengan standar. Makanya banyak penyebab kebakaran di pemukiman penduduk di Jakarta itu mayoritas disebabkan oleh arus pendek listrik.
Lumayan ngerikan tinggal di pemukiman padat penduduk?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H