Mohon tunggu...
Acep Yayan XII MIPA 4
Acep Yayan XII MIPA 4 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Kelas 12 mipa 4

Gak ada

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sang Komondor Laut Aru

20 November 2021   07:31 Diperbarui: 20 November 2021   07:40 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Cita cita menjadi tentara sudah sedari kecil aku menginginkan nya. Turut ikut dalam membela dan mempertahankan keamanan negara

Tak terasa masa sekolah dasar ku mendekati akhir, aku melanjutkan pendidikan dan masuk di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) di kota Semarang. Baru juga beberapa bulan melanjutkan pendidikan di Semarang Indonesia kembali di jajah negara lain negara Jepang selanjutnya menjajah negara kami. Mau tidak mau aku dan yg lainya di pulangkan ke tempat masing-masing dan melanjutkan pendidikan di Salatiga tempat aku lahir.

Berat sekali belajar di bawah tekanan penjajahan Jepang. Ambisiku untuk menjadi tentara nasional Indonesia harus di uji disini. Setamatnya SMP di Salatiga. Aku melanjutkan pendidikan dan masuk ke perguruan Muntilan disana banyak hal terjadi mulai dari peralihan penjajahan dari Belanda ke Jepang sehingga masa belajarku tidak efektif sama sekali. Baru satu tahun mengikuti pembelajaran pendidikan di Salatiga aku dipindah ke pendidikan pelayaran di Semarang. Aku menempuh pendidikan selama setahun dan pendidikan opsir di Goo Osamu Butai dan menjadi lulusan terbaik. Senang sekali menjadi lulusan terbaik dengan nilai tertinggi bisa membuat goresan bahagia di wajah orang tua ku . Dengan pencapaian seperti itu berbagai pekerjaan tentang hal yg berkaitan dengan militer banyak menawarkanmya padaku. Aku di pekerjaan sebagai Mualim di kapal Goo Usamu Butai. Senang sekali rasanya

Dan lebih senengnya lagi 2 tahun kedepannya Indonesia merdeka dan melepas cengkraman dari penjajah. 17 Agustus 1945 hari dimana Indonesia merdeka dan pemerintah meminta ku untuk bergabung dengan . BKR (Badan Keamanan Rakyat) Laut yang kemudian bernama Tentara Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI). Peluang ku untuk bisa menjadi salah satu orang yg berjuang untuk Indonesia bebas dari masa penjajahan membuahkan hasil manis dengan bergabungnya dengan BKR ini kesempatan ku untuk terus berkembang dan mempertahankan keamanan negara dari laut. Terutama lautan Maluku hingga Papua.

Dari BKR ini banyak pengalaman misi misi memadamkan kekacauan dengan lara bawahan ku dengan ini banyak pengalaman yg sedikit demi sedikit ku dapat. Indonesia memiliki tentara angkatan laut yg di beri tugas untuk menjaga laut salah satu aku di tugas untuk menjaga perairan Arafura walaupun persenjataan dan juga minim nya akomodasi namun tidak menguras semangat kami untuk menjaga perairan Indonesia.

Di tahun 1950, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia. Kemudian aku pun diangkat sebagai komandan kapal di KRI Alu. Selanjutkan pindah ke KRI Gajah Mada, KRI Rajawali hingga KRI Pattimura. Banyak pemindahan kapal yg ku pimpin banyak juga pengalaman yg ku dapat dari hal itu.

Ada pencapaian yg sempat membuat senang seklai karena aku berhasil menjabat sebagai hakim pengadilan walaupun empat bulan. Kenapa masa jabatan sangat singkat? Karena Banyak masalah internal yg ada di staf angkatan laut. Aku berserta kolonel Ali Sadikin dan para perwira lainnya tidak setuju dengan kepemimpinan Laksamana Subiyakto yang ketika itu menjabat sebgai kepala staf angkatan laut.

Konflik tersebut membuat Laksaman Subiyakto akhirnya digantikan oleh Kolonel R.E Martadinata sebagai kepala staf yang baru. Tidak lama setelah itu pencapaian lagi aku terima dengan naiknya pangkat secara cepat dari Deputi hingga menjadi komodor (laksamana pertama). Rasanya seneng banget. Ini menjadikan sebuah tunjukan bahwa aku layak untuk menjadi prajurit terbaik angkatan, jangan patah semangat terus berjuang, putus asa tidak di perlukan dalam meraih apa yang kamu mau intinya usahalah yang akan menjawab semua hasil dari yg kamu kerjakan dan tentunya seperti pepatah usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil percayalah usahamu tidak akan sia-sia juga di kerjakan dengan sungguh-sungguh.

Cape sekali setelah tidak pulang kerumah. Tidak sabar ingin mencicipi masakan isteri tercintaku. Oh yaa aku mempunyai istri cantik jelita bernama Siti Kustini dan mempunyai 5 orang anak. Keluarga ku berkumpul dan membuat pesta kecil kecilan untukku kangen banget emang. Namun inilah yg aku rasaka, kehangatan kekuarga harmonis dengan senyuman anak anaku yg begitu mangagumi ku. Masakan isteriku siap aku makan dengan penuh semangat setelah sekian lama tidak menikmati makanan isteri dari kelima anakku

Aku cuman cuti satu Minggu dan melanjutkan kembali tugas ku untuk menjaga kembali perairan Indonesia. Baru juga masuk tugas udah numpuk, namun ini memang sudah menjadi tugas kunsebgai ketua untuk memimpin para bawahan.

Di tahun 1961, konfrontasi Indonesia dan Belanda dalam hal pembebasan Irian Barat dari tangan Belanda mencapai puncaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun