Akhirnya aku mengerti bagaimana rasanya mencintai seseorang begitu dalam, meskipun orang tersebut tidak melihatku sebagai prioritas. Dan saking besarnya cinta itu, aku bahkan tidak menuntut balas. Karena bagiku, merasakan perasaan itu saja sudah cukup. Aku pikir cinta itu tidak akan ada habisnya, tapi tidak, hanya sekian saja.
Jadi dengan menulis surat ini, jeritan hati ini, aku telah menyelesaikan tugasku. Cinta di dalam hati yang kusimpan ini, yang ingin mengucapkan dirinya padamu, akhirnya telah ku ucapkan.
Aku mencintaimu.
Berbahagialah di luar sana, aku tetap menginginkan yang terbaik untukmu. Walaupun mungkin kita tidak bertemu lagi atau tidak menjadi suatu apapun lagi nanti, aku akan tetap mengingatmu sebagai seseorang yang berdampak dalam hidupku. Jadi berbahagialah, karena aku pernah mencintaimu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H