Bentuk identifikasi dalam penelitian ini  adalah pembentukan identitas diri pada masa remaja.Â
Pada tahap ini, remaja  dihadapkan pada tugas utama  mencari tahu identitas seseorang, secara umum  yang memungkinkan remaja untuk menerima diri mereka sendiri sehingga mereka dapat  beradaptasi dengan lingkungannya, memiliki arah dan tujuan  orientasi hidup, serta keyakinannya dalam menimbang kepentingan,  cita-cita dan harapan tentang masa depan pemuda  itu.Â
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan distribusi  kuesioner dengan skala identitas diri dan skala radikalisme agama. Perbandingan  mengatur diri sendiri menurut aspek Erickson sendiri  (di Santrock, 2003), lalu turunkan beberapa statistik  identitas diri, yaitu: a) hereditas, b) adaptif, c) struktur, d)  dinamis, e) timbal balik, dan f) keadaan keberadaan.Â
Skala ekstremisme agama berdasarkan indeks Saraglou  (2011) yaitu percaya, terhubung, berperilaku dan memiliki. Meyakini  menunjukkan bahwa seseorang menganut keyakinan, keyakinan,  standar dan simbol.
Keterikatan adalah kualitas emosional seseorang atau  kelompok untuk merasakan hubungan dengan Yang Maha Kuasa (Tuhan). Membahas perilaku tentang individu atau kelompok yang berperilaku benar  sesuai dengan penekanan atau preferensi yang ada dalam etika.Â
Sedangkan keanggotaannya berupa individu yang beragama tertentu  7  dengan komunitas yang melampaui batas-batas etnis, bahasa dan geografis.
2. Manfaat Penelitian
a) Manfaat Teoritik
Penelitian ini hendaknya menginformasikan dan mengembangkan ide-ide yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya psikologi sosial.
b) Manfaat Praktis
- Bagi Remaja
Penelitian ini hendaknya menginformasikan dan mengembangkan ide-ide yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya psikologi sosial.
-Â Bagi Orang Tua
Orang tua dapat memahami upaya yang dilakukan untuk mengembangkan anak-anaknya menjadi anak yang teridentifikasi dengan baik melalui citra diri yang positif yang menghindari pemahaman radikal.
- Bagi Guru
Guru atau  sekolah dapat mengarahkan, mendidik dan membimbing anak didiknya dalam mencapai jati diri yang baik serta membekali mereka dengan pemahaman tentang pentingnya jati diri dalam potensi dasar remaja.Â