Teknologi  Informasi ini dapat membawa hal-hal positif, yaitu: Â
menggunakan media sebagai pengembangan budaya bangsa, karena  Orang Indonesia memiliki kesempatan  besar untuk  mempublikasikan atau bahkan mempromosikan semua budaya nasional  bangsa Indonesia untuk kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat. Â
Tidak hanya memberikan hal-hal positif, tetapi juga teknologi informasi  dapat menimbulkan dampak negatif, yaitu menciptakan atau  membagikan  konten di media sosial  yang berisi penipuan, hoax, dan  Budaya membaca masyarakat memudar karena maraknya Media sosial membuat orang malas  membaca  buku.Â
Hanya sedikit orang yang belajar tentang agama melalui jejaring sosial  Tanpa bimbingan seorang guru, kebenaran akan menang Pemahaman keagamaan tertentu tidak lagi dibatasi.Â
Di antara kelompok  dengan orang lain berdebat dan menegaskan pemahaman agama  grupnya sendiri adalah yang terbaik, jadi mari kita mulai  munculnya radikalisasi agama yang meluas. media sosial  menjadi wadah penyebaran ilmu agama  tidak benar, menyebarkan ajaran ekstremisme dan terorisme  (Muthohirin, 2015).Â
Media online dan media sosial online dapat membantu  radikalisasi terjadi.Â
Kebanyakan kelompok teroris  memfokuskan kegiatan mereka pada bidang kegiatan seperti:Â
periklanan, publisitas, rekrutmen, pengembangan  jaringan  dan mobilisasi (Qin, 2010), sehingga media  Media sosial digunakan sebagai alat untuk meradikalisasi  individu  dan kelompok  perubahan politik dan sosial  (Thompson, 2011).
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa remaja  merupakan masa peralihan antara masa kehidupan anakanak dan masa  kehidupan orang dewasa.Â
Remaja rentan terhadap radikalisme yang  disebabkan oleh pengaruh doktrindoktrin yang bertentangan dengan  nilainilai agama yang dipercayainya.Â